Dua menteri pariwisata kompak dukung pengembangan Tanjung Lesung

Arief Yahya menyebutkan agar Tanjung Lesung bisa berkembang seperti Nusa Dua- Bali, jelas membutuhkan kerja kolektif. Ia pun mengajak seluruh dinas terkait ikut aktif, sebab menurutnya nasib UMKM sangat bergantung pada komitmen pimpinan daerah.

“Kalau pemimpinnya nggak komitmen mengembangkan pariwisata, susah bagi pelaku di bawahnya. Pengaruhnya besar sekali,” katanya.

Arief Yahya bercerita saat masih menjabat Menteri Pariwisata, dia selalu memastikan adanya komitmen dari kepala daerah sebelum memberikan dukungan penuh. Kalau komitmennya belum kuat, biasanya hasilnya juga kurang maksimal, "Ibaratnya, kita itu sedang mendorong mobil mogok."

Arief Yahya mengaku ingin terus membantu Tanjung Lesung, bukan hanya karena pernah menjadi Menteri Pariwisata. Tapi juga karena ada darah Pandeglang dalam dirinya. Ayahnya lahir di Pandeglang, sehingga muncul panggilan moral untuk membantu Pandeglang.

Arief juga melihat komitmen para pemimpin Pandeglang. Hal itu dilihat Bupati Pandeglang yang datang ke Tanjung Lesung dan Kepala Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten Pandeglang dan Kepala Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pandeglang, bersama jajaran. Ditambah kehadiran Sandiaga Uno, dukungan terhadap Tanjung Lesung semakin besar.

“Kemajuan UMKM Pandeglang sangat bergantung pada pengembangan wisata Tanjung Lesung. “Kalau wisatanya berkembang, UMKM juga ikut sejahtera,” tegasnya.

Orchestrator Pariwisata Banten ditambah dukungan dua eks menteri pariwisata

Arief juga menyebut kehadiran dua menteri di acara itu tak lepas dari peran Poernomo Siswoprasetijo, Direktur Utama Tanjung Lesung, yang disebutnya sebagai orchestrator pariwisata Banten. “Kerja kolektifnya harus diorkestrasi. Dua menteri bisa hadir di sini karena di-orchestrator-i oleh Pak Poernomo.”

Lantas bagaimana dimulainya kerja kolektifnya? “Menjadikan pak Poernomo jadi mitra utama untuk kerja sama," katanya dihadapan PHRI Pandeglang, HIPMI Pandeglang, Institut Kemandirian Nusantara Banten, Kadin Indonesia bidang Pemasaran, Promosi, Inovasi dan Pengembangan Produk UMKM.

Poernomo – begitu biasa disapa, yang juga menjadi moderator acara itu tersenyum. Seusai acara, ia mengaku siap menjadi penggerak utama dalam kolaborasi pengembangan pariwisata Pandeglang. 

Hal itu karena didasari kesadaran bahwa pembangunan Tanjung Lesung tidak bisa dikembangkan satu pihak dan harus ada satu pihak atau orang yang jadi motor penggeraknya agar hasil kolaborasi dari berbagai pihak bisa cepat terjadi.

Poernomo pun tak menepis bahwa upaya menghadirkan dua menteri sekaligus ialah upaya awal untuk memulai pengembangan pariwisata Banten, terutama Tanjung Lesung. Karena keduanya merupakan tokoh pariwisata yang memiliki keahlian dan jejaring luas yang bisa memberikan dorongan positif bagi industri pariwisata daerah. 

"Tanjung Lesung siap bekerja sama dengan semua pihak. Harapan kami hanya satu: pariwisata serta UMKM Pandeglang bisa tumbuh lebih cepat, masyarakat Pandeglang bisa sejahtera,” tutup Direktur Utama Tanjung Lesung Poernomo Siswoprasetijo. ***