EmitenNews.com - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) membukukan penjualan sebesar Rp 17,81 triliun sepanjang 2021. Capaian tersebut meningkat 7,7% dibandingkan dengan 2020 sebesar Rp 16,53 triliun.

 

Kontribusi terbesar berasal dari penjualan yang didapat dari segmen infrastruktur dan gedung yang kemudian diikuti secara berturut-turut oleh segmen energi dan industrial plant, industri, realty dan properti serta investasi.

 

Direktur Utama WIKA Agung Budi Waskito menyampaikan, peningkatan tersebut menunjukkan indikator positif dalam upaya pemulihan kinerja perseroan sepanjang 2021. Peningkatan penjualan terjadi setelah aktivitas operasi yang secara perlahan mulai memperlihatkan pemulihan.

 

Pada 2021, WIKA bahkan mampu menyelesaikan berbagai proyek strategis nasional di sektor bendungan, jalan tol, dan EPCC . Capaian-capaian tersebut yang mendukung WIKA menorehkan hasil usaha positif dengan raihan laba sebesar Rp 214,42 miliar," jelas Agung dalam keterangan resmi, Jumat (18/3/2022).

 

Bila dibandingkan dengan perolehan laba bersih pada tahun 2020 sebesar Rp 322,34 miliar, laba bersih WIKA pada 2021 tergerus sekitar 33%. Meski pendapatan naik dari Rp 16,53 triliun menjadi Rp 17,80 triliun. Sedangkan dari beban bunga, tahun ini mengalami penurunan sebesar 5,26% menjadi Rp 1,16 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,22 triliun.

 

Menurut Agung, penurunan beban bunga tersebut berkat dari strategi perseroan dalam melakukan debt reprofiling dari pinjaman jangka pendek dengan bunga yang lebih tinggi menjadi obligasi dan sukuk bertenor panjang dengan kupon yang lebih rendah.

 

Adapun tahun ini, emiten konstruksi pelat merah tersebut optimistis lebih produktif mengingat 2022 ditetapkan sebagai tahun keberlanjutan pemulihan di mana sektor konstruksi akan memainkan peran instrumental. Hal ini ditunjukkan dengan capaian kontrak baru sampai akhir Februari 2022 sebesar Rp 6,1 triliun, atau 14% dari target 2022 perseroan sebesar Rp 42,6 triliun.

 

Terbukti, sejumlah kontrak baru telah berhasil diraih WIKA di antaranya Akses Makassar New Port, Jalan Tol Pondok Aren - Serpong, Jalan Tol Semarang - Demak 1B, Pekerjaan Sipil Rekonstruksi dan Rehabilitasi Pelabuhan Donggala.

 

Selain itu, peluang kontrak baru juga datang dari perhelatan G20 karena Indonesia bertindak sebagai presidensi pada Oktober-November tahun ini. Untuk menunjang perhelatan tersebut, pemerintah menyiapkan sejumlah infrastruktur guna mendukung kelancaran pertemuan yang akan dihadiri berbagai kepala negara anggota G20.