Laba 2022 Tergerus 6,8 Persen, Bos Unilever (UNVR) Beberkan Pemicunya

EmitenNews.com—PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) mengumumkan laporan kinerja keuangan tahun 2022 (diaudit). Di tengah kondisi ekonomi makro yang terus bertumbuh, perseroan berhasil membukukan penjualan bersih Rp 41,2 triliun, tumbuh 4,2% year on year , dan laba bersih Rp 5,4 triliun atau turun 6,8 persen dibanding tahun sebelumnya yang masih mencatatkan laba sebesar Rp5,75 triliun.
Presiden Direktur PT Unilever Indonesia Tbk Ira Noviarti mengatakan bahwa 2022 merupakan tahun di mana perseroan menyiapkan landasan yang lebih kuat untuk kebangkitan bisnis setelah melalui tahun 2021 yang berat.
"Terlepas dari persaingan yang ketat dalam industri FMCG dan berbagai tantangan seperti kenaikan harga komoditas dan bahan bakar, daya saing kami telah meningkat dengan total pangsa pasar perseroan di 2022 menguat dibandingkan 2021 (sumber: laporan Nielsen). Kami berhasil mengatasi berbagai rintangan yang tidak terduga, dan menjadikan 2022 sebagai awal yang baik untuk pemulihan Unilever Indonesia," papar Ira dalam keterangan resmi, Kamis (9/2/2023).
Selama tahun 2022, perseroan terus memperkuat fundamental bisnis menuju pertumbuhan yang kompetitif dan berkelanjutan dengan tetap menjalankan lima prioritas strategis, yakni memperkuat dan unlock potensi penuh dari brand-brand utama; memperluas dan memperkaya portofolio ke premium dan value segment ; memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade ) dan channel masa depan ( e-commerce ); penerapan e-everything di semua lini bisnis; dan tetap menjadi yang terdepan dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan.
Sejalan dengan strategi tersebut, perseroan meningkatkan belanja media, meluncurkan beragam inovasi baru, melakukan pengembangan pasar untuk merekrut lebih banyak konsumen dan meningkatkan konsumsi, serta mentransformasi channel agar dapat melayani konsumen dengan semakin baik lagi.
Perseroan telah memperkuat brand-brand besarnya di 2022 dengan cara meningkatkan investasi belanja iklan yang lebih tinggi lebih dari 30% jika dibandingkan tahun 2021 dan meningkatkan kualitas inovasi produk yang lebih baik. Upaya ini terbukti mampu meningkatkan daya saing brand-brand perseroan di tahun 2022, sebagaimana tercermin dari total pangsa pasar perseroan yang lebih besar dibandingkan tahun lalu, baik secara nilai maupun volume.
Untuk merespons perubahan kebutuhan konsumen dan daya beli masyarakat Indonesia sepanjang tahun pemulihan, perseroan terus berinvestasi lebih banyak pada pengembangan dan inovasi, menawarkan rangkaian produk dengan kinerja dan kualitas yang lebih unggul, mendorong program pengembangan pasar yang menjangkau lebih banyak konsumen, serta meluncurkan 44 inovasi di seluruh segmen inti, segmen premium dan maupun value segment .
Aspek lain yang menjadi kunci dari fundamental bisnis adalah eksekusi yang sangat baik di channel utama (GT dan Modern Trade ) dan channel masa depan ( e-commerce ). Ira menambahkan,
"Kami memulai program transformasi channel pada semester dua di tahun 2021, di mana kami mengkonsolidasikan jumlah distributor DT untuk menjadikannya lebih besar dan lebih sehat. Pada kuartal III 2022, kami mengurangi stok di sisi trade , dan langkah ini berlanjut di kuartal IV 2022. Kami percaya bahwa ini adalah strategi yang tepat untuk menjadikan bisnis kami lebih future-fit dan lebih tangkas. Upaya kami dalam mengurangi level stok sudah mulai menunjukkan hasil yang positif, baik dari segi biaya maupun laju inovasi kami kepada konsumen. Inisiatif ini mendapatkan apresiasi dari para customer , dan kami juga dapat lebih fokus untuk mendorong pertumbuhan sell-out yang kompetitif," tambah Ira.
Related News

Medco Energi (MEDC) Umumkan Kinerja Keuangan 2024, Begini Hasilnya

Lebaran 2025, BRI Bangun Posko Mudik BUMN di Bandara dan Rest Area Tol

Kinerja Terus Membaik, Impack Pratama (IMPC) Raih Pendapatan Rp3,9T

Mudik Bersama BUMN 2025, BRI Group Gratiskan 8.482 Pemudik

TOTL Bukukan Pendapatan Rp3,02T Sepanjang 2024

Emiten Migas Grup Bakrie (ENRG) Berencana Garap Proyek Karbon di Aceh