EmitenNews.com - PT Bakrie & Brothers (BNBR) sepanjang 2021 meraup pendapatan Rp2,38 triliun. Merosot 2,94 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya Rp2,45 triliun. Perosotan pendapatan itu, diimbangi penurunan harga pokok penjualan (HPP) 11 persen.


Efeknya, laba kotor merangsek naik 70 persen atau Rp418 miliar. Beban usaha turun 25 persen. Itu kemudian membuat perseroan mencatat laba usaha Rp24,2 miliar dibanding tahun sebelumnya rugi usaha Rp279,1 miliar. 


Dengan begitu, perseroan mencatat laba bersih Rp74,29 miliar. Melambung 1.151 persen dari periode sama 2020 dengan koleksi rugi bersih Rp929,46 miliar. ”Keuntungan dari selisih kurs Rp217,39 miliar dari periode sama 2020 dengan rugi kurs Rp29,73 miliar,” tutur Direktur Keuangan Bakrie & Brothers Hendrajanto M. Sakti, Jumat (1/4).


Sementara itu, Direktur Utama dan CEO Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie mengaku prestasi itu dicapai melalui kerja ekstra. ”Syukurlah, kerja keras dan langkah efisiensi berdampak positif. Kami yakin akan berlanjut, seiring bergulirnya proyek strategis yang tengah kami kerjakan,” imbuhnya.


Saat ini, perseroan tengah fokus menggarap sejumlah proyek. Antara lain bidang elektrifikasi transportasi, khususnya bus listrik, dikembangkan PT VKTR Teknologi Mobilitas, proyek energi baru dan terbarukan (EBT) digarap PT Helio Synar, dan sejumlah proyek infrastruktur energi lain juga terus mencatatkan perkembangan.


Beberapa tahun terakhir, Bakrie & Brothers telah melakukan sejumlah perbaikan kinerja keuangan, termasuk restrukturisasi utang, dan menjalankan program cost reduction. Selain itu, juga menjalankan efisiensi tingkat operasional anak usaha. (*)