EmitenNews - Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, Unit Usaha Syariah (UUS) BBTN mencatatkan kenaikan. Per Desember 2017, laba bersih BTN Syariah tercatat naik 27,76% yoy dari Rp377,42 miliar menjadi Rp482,19 miliar. Perolehan laba bersih UUS Bank BTN tersebut disumbang penyaluran pembiayaan yang naik 26,46% yoy dari Rp14,22 triliun menjadi Rp17,98 triliun pada Desember 2017. "Dengan kinerja tersebut, aset UUS BTN pun naik 29,08% yoy dari Rp18,12 triliun menjadi Rp23,39 triliun pada kuartal IV/2017. Sepanjang 2017 lalu, BTN Syariah juga telah menghimpun simpanan masyarakat senilai Rp18,75 triliun atau naik 24,78% yoy dari Rp15,03 triliun.Rasio pembiayaan bermasalah (non-performing financing/NPF) gross BTN Syariah juga menurun dari 1,01% pada Desember 2016 menjadi 0,95% di bulan yang sama tahun berikutnya," kata Maryono di Menara BTN Jakarta, Selasa (13/02/2018). Dalam kesempatan itu, juga dismpaikan dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah, hingga Desember 2017, Bank BTN telah memberikan dukungan pembiayaan perumahan untuk 667.312 unit rumah. Realisasi tersebut mencapai 100,2% dari target perseroan pada 2017 sebesar 666.000. Dukungan Bank BTN tersebut terdiri atas penyaluran kredit perumahan subsidi untuk 481.329 unit rumah atau setara Rp34,16 triliun dan kredit perumahan non-subsidi untuk 185.983 unit rumah senilai Rp37,37 triliun. Menurut Maryono, pihaknya berkomitmen akan memberikan dukungan pembiayaan untuk 750.000 unit rumah pada 2018. Target tersebut terdiri atas penyaluran kredit perumahan subsidi untuk 536.868 unit rumah dan kredit perumahan non-subsidi untuk 213.132 unit rumah. Untuk mendukung kesuksesan program yang sesuai dengan Nawa Cita ke-5 tersebut, Bank BTN juga telah menggelar berbagai inovasi termasuk menggelar transformasi digital. Dukungan yang diberikan tidak hanya berupa penyaluran KPR tapi juga memperkuat sumber pembiayaan, mendorong keterjangkauan, mendorong sisi ketersediaan rumah, serta bersinergi dengan stakeholder perumahan. Dari segi sumber pembiayaan, BBTN tengah menggelar transformasi digital untuk meningkatkan penghimpunan DPK. Selain itu, perseroan juga terus proaktif menerbitkan obligasi, Negotiable Certificate of Deposit (NCD), melakukan sekuritisasi aset, hingga mencari pinjaman ke luar negeri. Dukungan Bank BTN agar masyarakat berpenghasilan rendah dapat mengakses KPR pun, tambah Maryono, dilakukan melalui penyediaan layanan laku pandai dan layanan keuangan digital. Di sisi pasokan rumah, Bank BTN juga terus berperan meningkatkan ketersediaan rumah. Berbagai aksi dilakukan mulai dari pemberian pembiayaan pembebasan lahan, pembiayaan pembangunan perumahan, hingga bekerja sama dengan Institut Teknologi Bandung untuk mencetak pengembang handal. “Kami juga terus melakukan sinergi dengan stakeholdersperumahan untuk mempercepat penyediaan perumahan bagi MBR,” papar Maryono.
Related News
The Fed Tembak Yield AS: Inilah 3 Aset Rupiah yang Bakal Diserbu!
Indonesia Aman dari Sudden Stop? Analisis Utang Luar Negeri Indonesia
Kontrol Biaya vs Stagnasi Pasar: Studi Kasus ICBP dan UNVR
Analisis Pricing Power ICBP vs UNVR: Siapa Jagoannya Ya?
Psikologi Smart Money: Mengapa Net Buy Asing Naik 103,44 Persen YoY?
Berapa Margin of Safety BMRI? Simak Analisisnya Yuk!





