Laba Bersih Media Nusantara (MNCN) Terakumulasi Rp2,57 Triliun, Ini Kata Hary Tanoe
EmitenNews.com - PT Media Nusantara Citra (MNCN) membukukan laba bersih 2021 Rp2,57 triliun. Melesat 38 persen dibanding periode sama 2020 di kisaran Rp1,871 triliun. Margin laba bersih meningkat menjadi 27 persen dari periode sama 2020 sekitar 24 persen.
Perseroan mencatat pendapatan konsolidasi Rp9,62 triliun, meningkat 21 persen dibanding periode sama 2020 sebesar Rp7,95 triliun. Pendapatan iklan tumbuh 23 persen menjadi Rp9,19 triliun dibanding edisi sama 2020 sekitar Rp7,48 triliun. Peningkatan itu, didorong pertumbuhan pendapatan digital tumbuh 106 persen menjadi Rp2 triliun dari periode sama 2020 di level Rp973,2 miliar, dan pendapatan non-digital meningkat 10 persen menjadi Rp7,18 triliun dari periode sama 2020 sekitar Rp6,51 triliun.
Capaian itu, sejalan hasil pangsa pemirsa luar biasa, dan konsisten dari 4 FTA sepanjang tahun, dengan berhasil mendominasi pangsa pemirsa Prime-Time 52,2 persen. Selain itu, perseroan juga menayangkan dan menyiarkan EURO 2020 berkontribusi signifikan pada pendapatan. Di industri, pemulihan belanja iklan dirasakan secara keseluruhan seluruh jenis media, khususnya FTA pada 2021, dan perseroan mengungguli pesaing dengan mendominasi pangsa pasar belanja iklan FTA 48,5 persen.
Pendapatan konten meningkat 13 persen menjadi Rp1,47 triliun dari periode sama 2020 sekitar Rp1,3 triliun. Sementara itu, pendapatan konten bersih dari pihak ketiga mencapai Rp333,6 miliar, merupakan pendapatan dari melisensikan konten ke berbagai platform distribusi pihak ketiga. Beban langsung tercatat Rp3,69 triliun, meningkat 31 persen dibanding tahun sebelumnya Rp2,82 triliun. Kenaikan beban disebabkan peningkatan volume produksi akibat rendahnya jumlah jam konten tahun sebelumnya.
Laba kotor meningkat 15 persen menjadi Rp5,63 triliun dari edisi sama 2020 sekitar Rp4,9 triliun, mewakili margin laba kotor sebesar 59 persen. Beban umum dan administrasi meningkat 3 persen menjadi Rp1,85 triliun dari periode sama 2020 sekitar Rp1,8 triliun. EBITDA naik 22 persen menjadi Rp4,07 triliun dari periode sama 2020 sekitar Rp3,32 triliun.
Perseroan melanjutkan capaian pangsa pemirsa dengan rata-rata 52,2 persen pada slot Prime-Time, dan 44,8 persen slot All-Time pada 2021, meningkat masing-masing 14,7 persen, dan 8,8 persen dibanding pada 2020. Bisnis FTA perseroan terus memperkokoh posisi sebagai pemain nomor satu di Indonesia, dengan dominasi pasar baik dalam hal pangsa pemirsa, rating, dan belanja iklan di TV FTA selama bertahun-tahun, berhasil mengarahkan bisnis menuju rekor nasional baru dalam hal pangsa pemirsa untuk beberapa judul konten terbaiknya, terlepas dari tantangan yang ditimbulkan oleh pandemi.
Selanjutnya, langkah strategis untuk memisahkan bisnis FTA tradisional dan live studio menjadi satu vertikal bisnis, dan untuk mengkonsolidasikan dan memfokuskan semua konten dan inisiatif digital ke dalam vertikal bisnis kedua, sehingga kini membentuk landasan digital kokoh bagi perseroan untuk memanfaatkan berbagai segmentasi berbeda dan didukung dengan keahlian dan inovasi berbasis data. ”Itu supaya kami tetap menjadi terdepan dalam melayani kebutuhan perilaku konsumen terus berubah, dan kebutuhan pengiklan untuk memasarkan produk kepada konsumen berbagai platform, melalui beberapa layanan secara otomatis (automation dan AI) dan cara disesuaikan (menggunakan data dan analitik untuk mendorong penggunaan melalui personalisasi dan rekomendasi); sebagai imbalannya akan makin memperkuat nilai pemegang saham kami,” tutur Hary Tanoesoedibjo Executive Chairman MNC Group. (*)
Advertorial
Related News
BBRI Siap Lunasi Obligasi Rp3,5 Triliun, Ini Sumber Dananya
Cair 24 Oktober 2024, AUTO Obral Dividen Interim Rp274,72 Miliar
CBUT Naikkan Kapasitas Pengolahan CPO ke 4.000 MT di Q2-2025
CBUT Pede Kinerja Meningkat di Q4-2024, Ini Katalisnya
Carsurin (CRSN) Dirikan Bisnis Mineral, Telisik Detailnya
Pengendali ADES Buang Saham Harga Diskon, Ada Alasan?