EmitenNews.com -PT Total Bangun Persada Tbk (TOTL) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada hari Rabu, tanggal 10 Mei 2023 dengan salah satu hasilnya adalah menyetujui laporan tahunan Perseroan termasuk laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris dan pengesahan laporan keuangan konsolidasi Perseroan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022.

 

Dalam keterangan resmi TOTL yang diterima oleh emitennews.com, Para pemangku kepentingan di TOTL menetapkan penggunaan laba bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 sebesar Rp 91,679 miliar akan dibagikan sebagai dividen.

 

Untuk membagi dividen tunai sebesar Rp341 miliar atau sekitar 372 persen dari laba tahun berjalan yang akan dibagikan dalam bentuk dividen tunai kepada pada pemegang saham, yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 23 Mei 2023 pada pukul 16.00 Waktu Indonesia Barat (”Recording Date”) atau sebesar Rp100 per saham per tanggal Rapat ini.

 

Dengan memperhatikan peraturan PT Bursa Efek Indonesia untuk perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia, dengan catatan bahwa untuk saham Perseroan yang berada dalam penitipan kolektif, berlaku ketentuan sebagai berikut: 1) Cum Dividen Tunai di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal 19 Mei 2023; 2) Ex Dividen Tunai di Pasar Reguler dan Negosiasi pada tanggal 22 Mei 2023; 3) Cum Dividen Tunai di Pasar Tunai pada tanggal 23 Mei 2023; 4) Ex Dividen Tunai di Pasar Tunai pada tanggal 24 Mei 2023. Pembayaran dividen tunai kepada para pemegang saham yang berhak akan dilaksanakan selambatnya pada tanggal 9 Juni 2023.

 

Sekretaris Perusahaan TOTL Anggie S. Sidharta menyebutkan perolehan kontrak perseroan sepanjang 2022 senilai Rp 2,59 triliun tersebut diperoleh dari proyek bangunan sekolah, hotel, pusat perbelanjaan, mixed use, hingga industri perkantoran. Pada 2022, TOTL mengantongi kontrak baru melebihi dari target yang ditetapkan, yakni Rp 2 triliun.

 

"Melihat hal tersebut, TOTL tahun ini menargetkan kontrak baru 2023 dapat tumbuh 30% dari target 2022 atau sebesar Rp 2,6 triliun," ujar Anggie.