Sementara itu, aset perseroan tumbuh 7,07 persen menjadi Rp1,817 triliun yang ditopang kenaikan saldo laba yang belum ditentukan penggunaanya sebesar 8,7 persen menjadi Rp1,215 triliun.

 

Sayangnya, arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas operasi menyentuh Rp173,31 miliar, atau membengkak 103,5 persen dibandingkan kuartal I 2021 yang tercatat sebesar Rp85,528 miliar.

 

Hal itu dipicu pembayaran kepada pemasok sebesar Rp1,658 triliun, atau naik 60,5 persen dibanding akhir Maret 2021 sebesar Rp1,033 triliun.