EmitenNews.com – PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) membukukan laba kuartal III tahun 2021 sebesar Rp424 miliar, naik 162% dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yang didorong oleh kenaikan harga Crude Palm Oil (CPO) dan membaiknya kinerja usaha segmen produk kayu. 

 

Selama sembilan bulan pertama tahun ini, DSNG mencatat penjualan sebesar Rp 5,1 triliun, naik 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, di mana penjualan kelapa sawit memberikan kontribusi 81% dari total penjualan DSNG atau sebesar Rp 4,1 triliun. 

 

Penjualan segmen kelapa sawit tersebut naik 12% dibandingkan kuartal ketiga tahun lalu, meskipun volume penjualan CPO DSNG turun 5% menjadi 413 ribu ton akibat penurunan produksi CPO. Namun harga CPO Perseroan melonjak sekitar 13% pada kuartal ketiga tahun 2021 menjadi Rp 8,7 juta per ton dibandingkan tahun lalu Rp 7,7 juta per ton. 

 

Sementara untuk jumlah aset perseroan pada periode Januari-September 2021, tercatat justru mengalami penurunan menjadi Rp13,96 triliun jika dibandingkan dengan sebesar Rp14,15 triliun di akhir Desember 2020. Hal itu disebabkan jumlah liabilitas tercatat turun menjadi Rp7,44 triliun dari sebelumnya Rp7,92 triliun, meskipun ekuitas meningkat menjadi Rp6,52 triliun per 30 September 2021 dari akhir tahun 2020 Rp6,23 triliun.

 

Sedangkan posisi kas dan setara kan akhir periode per 30 September 2021 senilai Rp277,39 miliar atau naik sangat signifikan dari Rp168,06 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.

 

Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo, menjelaskan peningkatan permintaan minyak nabati dunia selama kuartal II dan III dan krisis energi di beberapa negara ikut mendorong kenaikan harga CPO DSNG pada kuartal ketiga tahun ini. “Harga CPO diperkirakan masih menunjukkan rally hingga akhir tahun ini menyusul adanya krisis energi di India dan China yang mendorong peningkatan ekspor. Di sisi lain, persediaan CPO yang terbatas karena adanya kekurangan pasok dari Malaysia terkait dengan isu kelangkaan tenaga kerja,” kata Andrianto dalam pernyataan Perseroan terkait kinerja DSNG kuartal III 2021. 

 

Sementara itu, menurut dia, kinerja segmen usaha produk kayu DSNG pada kuartal II dan kuartal III tahun ini makin membaik seiring dengan pulihnya ekonomi negara-negara tujuan ekspor kayu Indonesia, seperti Jepang dan Amerika Serikat. Penjualan DSNG dari segmen usaha produk kayu mencapai Rp 956 miliar, naik signifikan sebesar 35% dibandingkan tahun lalu, yang didorong oleh kenaikan baik volume penjualan maupun harga rata-rata panel dan engineered flooring. 

 

“Khusus untuk engineered flooring, terjadi peningkatan permintaan dari Amerika Serikat dan Kanada yang selama ini memberikan kontribusi penjualan lebih dari 60%. Sampai kuartal II tahun ini, volume ekspor engineered flooring naik 28% dengan harga rata-rata juga naik 5%,” katanya. 

 

Sedangkan untuk produk panel, membaiknya ekonomi Jepang ikut mendorong peningkatan volume penjualan sebesar 25% menjadi 80 ribu m3, dengan kenaikan harga rata-rata sebesar 2%. Pada kuartal III 2021, DSNG mencatat pertumbuhan EBITDA sebesar 37% menjadi Rp 1,3 triliun dibandingkan kuartal III tahun lalu Rp 947 miliar. Margin EBITDA juga membaik dari 22% pada kuartal III tahun lalu menjadi 26% pada tahun ini. Dengan kinerja keuangan yang baik hingga September 2021, DSNG optimis bahwa kinerja keuangan tahun 2021 akan jauh lebih baik dari tahun 2020 yang lalu.