Lanjut Menguat, IHSG Siap Jebol 8.200
Seseorang berjalan di bagian teras depan gedung Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 1,06 persen menjadi 8.125.2. Sejarah dan merupakan level tertinggi baru. Saham sektor basic material membukukan penguatan terbesar, dan saham sektor teknologi menjadi satu-satunya sektor tersungkur.
Kenaikan harga komoditas seperti emas memicu penguatan beberapa saham berlanjut. Upaya Menteri Keuangan memberantas rokok ilegal mendorong penguatan pada saham-saham rokok. Selain itu, ekspektasi perbaikan ekonomi semester II juga menjadi faktor positif, meski pelemahan rupiah akhir-akhir ini menjadi faktor negatif.
Ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed berlanjut juga menjadi faktor positif. Data M2 Money Supply Agustus 2025 naik 7,6 persen dari edisi Juli 2025 di level 6,6 persen. Itu sejalan pelonggaran kebijakan moneter oleh Bank Indonesia, dan stimulus dari pemerintah bertujuan mendorong peningkatan aktivitas ekonomi domestik.
Secara teknikal, histogram positif MACD menunjukkan kenaikan didukung indikator volume beli kuat, dan indikasi terjadi akumulasi indikator accumulation/distribution. Namun, indikator Stochastic RSI berada di area overbought. Indeks di atas MA5, MA20 dan MA200, mengindikasikan di area bullish jangka pendek, dan jangka panjang.
Sehingga indeks berpotensi melanjutkan penguatan di area 8.150-8.200, selama ditutup di atas level MA5 sekitar level 8.050. Namun karena kondisi indeks berada di area overbought, waspadai potensi pullback minor di kisaran 8.050-8.070. Berdasar data itu, Phintraco Sekuritas menjagokan saham ADRO, PGEO, DOID, DKFT, dan ASII. (*)
Related News
Sideways, IHSG Jelajahi Level 8.600
Aksi Jual Tekan IHSG, Gulung Saham MBMA, TINS, dan SMBR
IHSG Kembali ke Zona Merah, Level 8.600 Jebol!
IHSG Melemah Jelang Libur Nataru, Sesi I Ditutup di Level 8.614
Industri Pulp dan Kertas Sumbang 15,55 Persen Emisi Industri
Bapanas Bakal Sikat Pelanggar HET dan HAP Bapok Jelang Nataru





