Lanjutkan Tren Positif, IHSG Uji Level 7.300
Suasana main Hall Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup menguat 1,65 persen menjadi 7.230. Investor merespons positif negosiasi lanjutan antara Amerika Serikat (AS)-Tiongkok, dan menanti negosiasi lanjutan antara Indonesia-AS.
Selain itu, data cadangan devisa Indonesia edisi Mei 2025 stabil di USD152,5 miliar, juga menjadi faktor positif. Secara teknikal, indikator stochastic RSI oversold, dan membentuk golden cross. Indikator MACD menunjukkan penyempitan negative slope.
Indeks menembus, dan mampu bertahan di atas level MA200 sekitar 7.133. Histogram volume juga menunjukkan kenaikan volume beli. Sehingga secara teknikal, indeks berpeluang melanjutkan penguatan, dan menguji level resistance 7.300.
Pasar AS menanti data inflasi Mei 2025 diperkirakan sebesar 0,2 persen MoM, stabil seperti bulan sebelumnya, dan sebesar 2,5 persen YoY dari periode April 2025 di level 2,3 persen YoY. Inflasi inti Mei 2025 ditaksir 0,3 persen MoM dari April 2025 di posisi 0,2 persen MoM.
Secara tahunan diprediksi 2,9 persen YoY edisi Mei 2025 dari April 2025 di posisi 2,8 persen YoY. Kondisi itu, mengindikasikan laju inflasi AS belum mengalami kenaikan signifikan karena penundaan pemberlakukan tarif resiprokal. Sedang kenaikan tarif impor baja, dan aluminium menjadi 50 persen baru berlaku mulai 4 Juni 2025.
Merujuk data-data tersebut, Phintraco Sekuritas menyarankan pelaku pasar untuk mengoleksi sejumlah saham berikut. Yaitu, Japfa Comfeed (JPFA), Petrosea (PTRO), Barito Energy (BREN), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), Bank Central Asia (BBCA), dan BTPN Syariah (BTPS). (*)
Related News
BEI Bekukan Yugen Sekuritas
Wall Street Drop, IHSG Tetap Melaju
Cenderung Koreksi, IHSG Menuju 8.350
IHSG Lanjut Menguat, Koleksi Saham CUAN, AADI, dan PANIĀ
IHSG Ditutup Naik Tipis, Tapi Banyak Saham yang Meroket
Presiden Resmikan Sejumlah Proyek Infrastruktur Senilai Rp1,97 Triliun





