Lebih Dari Dua Dekade Melantai di BEI, Harga Saham BBRI Naik 48 Kali
Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang telah 22 tahun tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), telah meningkat 48 kali lipat dibandingkan harga IPO. dok. BRI.
EmitenNews.com - Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) yang telah 22 tahun tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), telah meningkat 48 kali lipat dibandingkan harga IPO. Saat melakukan penawaran umum perdana (IPO) pada 10 November 2003, BRI menawarkan 3,81 miliar saham dengan harga Rp875 per helai.
Jika memperhitungkan aksi korporasi berupa stock split dan rights issue sepanjang dua dekade terakhir, harga saham BBRI telah meningkat puluhan kali lipat dibandingkan harga IPO.
Berdasarkan catatan Corporate Secretary BRI Dhanny, seperti dikutip Selasa (16/12/2025), diketahui sejak resmi tercatat di BEI, saham BBRI menunjukkan trend pertumbuhan yang konsisten dan berkelanjutan. Pertumbuhan tersebut terlihat sudah sejak tahun-tahun awal ketika kapitalisasi pasar BRI menembus Rp100 triliun hanya dalam empat tahun pertama.
Momentum baik ini kemudian berlanjut pada tahun-tahun selanjutnya yang kian menandai semakin kuatnya kepercayaan pasar. Pada 2013 kapitalisasi pasar mencapai Rp200 triliun dan meningkat menjadi Rp300 triliun pada 2015.
Untuk memperkuat likuiditas serta memperluas basis investor, BRI juga melakukan dua kali stock split. Pertama pada Januari 2011 dengan rasio 1:2. Kedua, pada November 2017 dengan rasio 1:5. Tujuannya agar harga saham lebih terjangkau bagi investor ritel.
Lalu, memasuki awal 2020-an, trend penguatan saham BBRI tetap berlanjut seiring dengan stabilitas kinerja fundamental perseroan. Pada 2022, kapitalisasi pasar BBRI kembali menunjukkan penguatan dan berhasil menembus Rp700 triliun.
Performa positif ini berlanjut sepanjang 2023, sejalan dengan stabilnya kinerja fundamental perseroan. Bahkan, saham BBRI menembus level all time high. Menjelang penutupan tahun, harga saham mencapai Rp5.725 per saham pada 28 Desember 2023. Kenaikan harga tersebut berkontribusi pada kapitalisasi pasar BBRI yang berada di kisaran Rp867 triliun.
Meski sepanjang 2025 pergerakan harga saham diwarnai fluktuasi akibat ketidakpastian global maupun domestik, sejumlah analis menilai fundamental BRI tetap solid sehingga prospek jangka panjang perseroan dinilai positif.
Data yang ada menunjukkan, per September 2025, kapitalisasi pasar BBRI tercatat sebesar Rp591,1 triliun, menempatkan BRI pada peringkat 114 bank terbesar di dunia dan peringkat keempat di antara bank-bank terbesar di Asia Tenggara.
Corporate Secretary BRI Dhanny menyampaikan bahwa perjalanan lebih dari dua dekade BBRI di pasar modal menunjukkan konsistensi strategi bisnis dan transformasi berkelanjutan yang menjadi fondasi penting dalam memperkuat posisi BRI di industri keuangan nasional. Capaian tersebut juga menempatkan BRI sebagai perusahaan pelat merah dengan kapitalisasi pasar terbesar di Indonesia.
“Menginjak usia ke-130 tahun, BRI terus menciptakan value dari aspek ekonomi dan bisnis, seperti pertumbuhan laba dan aset yang pada akhirnya akan berdampak pada peningkatan dividen serta kenaikan nilai saham, sehingga memberikan manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutup Dhanny. ***
Related News
Akuisisi Villa di Bali, KOTA Bidik Recurring Income Rp25M per Tahun
Neobank (BBYB) Pertimbangkan Opsi Merger hingga Aksi Korporasi Baru
Bali Towerindo (BALI) Tuntaskan Pelunasan Sukuk Seri B Rp21 Miliar
Mulai 2026, BJB Syariah Bakal Punya Tiga Dewan Pengawas Syariah
Bank Mandiri Mulai Obligasi Rp5 T, Ini Bunga dan Jatuh Temponya
BTN Kerek Emisi Obligasi dan Sukuk di BEI Jadi Rp206,85 Triliun





