Lelang SBSN Hari Ini, Pemerintah Serap Rp2,03 Triliun
Ilustrasi lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN), Selasa, 24 Oktober 2023. dok. EmitenNews.
EmitenNews.com - Kementerian Keuangan mengumumkan, pemerintah menyerap Rp2,03 triliun dari lelang Surat Berharga Syariah Negara (SbSN) pada Selasa (24/10/2023). Melalui lelang untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam APBN 2023 itu, total penawaran yang masuk sebesar Rp8,24 triliun.
Siaran pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan RI, Selasa ini, menyampaikan bahwa Pemerintah menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Lelang SBSN itu, untuk SPNS09042024 (reopening), PBS036 (reopening), PBS003 (reopening), PBSG001 (reopening), PBS037 (reopening) dan PBS033 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia.
Siaran pers itu, menyampaikan bahwa Total penawaran yang masuk sebesar Rp8,24 triliun.
Rinciannya, untuk seri SPNS09042024 jumlah penawaran yang masuk Rp2,25 triliun dan PBS036 Rp0,83 triliun, PBS003 sebesar Rp0,775 triliun, PBSG001 sebesar Rp1,83 triliun, seri PBS037 sebesar Rp1,95 triliun dan seri PBS033 sebesar Rp0,59 triliun.
Sesuai kewenangan yang diberikan oleh Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2008 tentang Surat Utang Negara, Menteri Keuangan menetapkan hasil lelang untuk seri SPNS09042024 nominal yang dimenangkan Rp0,5 triliun seri PBS036 sebesar Rp0,020 triliun dan PBS003, PBSG001, PBS033 tidak ada nominal yang dimenangkan.
Seri PBS037 sebesar Rp1,310 triliun. Dengan demikian total nominal yang dimenangkan pada lelang enam seri SBSN yang ditawarkan sebesar Rp2,03 triliun.
Keseluruhan SBSN tersebut menggunakan underlying aset berupa proyek/kegiatan dalam APBN 2023 dan barang milik negara. ***
Related News
Surplus Neraca Perdagangan Topang Ketahanan Eksternal Ekonomi
Jurus Purbaya Tempatkan Rp200T di Himbara Ampuh Pacu Likuiditas
Harga Emas Antam Naik Rp8.000 per Gram
Beruntun 65 Bulan, BPS Catat Surplus Neraca Perdagangan Indonesia
OJK Pastikan Patriot Bond Bisa Jadi Agunan Kredit, Cek Persyaratannya
Permintaan Domestik Terus Menguat, PMI Manufaktur Oktober Naik ke 51,2





