EmitenNews.com - PT Widodo Makmur Perkasa Tbk (WMPP) akan melakukan initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan melepas sebanyak 8.333.333.300 saham atau 25 persen dari modal disetor.

 

Dalam prospektus e-ipo Rabu (27/10) disebutkan, perusahaan Peternakan Sapi & Ayam, Rumah Potong Hewan, Daging & Olahan, Pakan Ternak, Bahan Makanan, Konstruksi mulai melakukan penawaran awal hari ini 27 Oktober hingga 9 Nopember 2021 dengan harga dikisaran Rp160 - Rp 220 saham. Dana yang diperoleh diperkrakan secara keseluruhan sebanyak-banyaknya sebesar Rp1,833 triliun.


Perseroan  mengadakan  Program  ESA  dengan  jumlah  sebanyak-banyaknya  sebesar  7,50%  (tujuh  koma  lima  nol  persen)  saham  dari  Saham Yang Ditawarkan dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini atau sebanyak-banyaknya sebesar 625.000.000 (enam ratus dua puluh lima juta) saham. Perseroan juga telah menyetujui pelaksanaan Program MSOP dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1,02% (satu koma  nol  dua  persen)  dari  jumlah  modal  ditempatkan  dan  disetor  penuh  setelah  Penawaran  Umum  Perdana  Saham  dan  MSOP  atau  sebanyak-banyaknya 343.620.000 (tiga ratus empat puluh tiga juta enam ratus dua puluh ribu) saham.

 

Adapun bertindak sebagai Penjamin Emisi Efek ,DP - DBS VICKERS SEKURITAS INDONESIA,  PT CIMB Niaga Sekuritas, OD - BRI DANAREKSA SEKURITAS dan YP - MIRAE ASSET SEKURITAS INDONESIA.


Dana  hasil  Penawaran  Umum  Perdana  Saham,  setelah  dikurangi  biaya-biaya  Emisi  saham,  akan  digunakan untuk:


- Sekitar  11,43%  (sebelas  koma  empat  puluh  tiga  persen)  akan  digunakan  untuk  membiayai  pengembangan kerjasama operasi (Joint Operation) export yard, logistik dan rumah potong hewan di Australia.


- Sekitar 19,05% (sembilan belas koma nol lima persen) akan digunakan untuk membiayai pembangunan fasilitas peternakan terintegrasi dan perkebunan jagung di Sumatera, Sulawesi dan Papua.


- Sekitar  19,05%  (sembilan  belas  koma  nol  lima  persen)  akan  digunakan  untuk  pemberian  modal  kepada Entitas Anak Perseroan.


- Sekitar  17,90%  (tujuh  belas  koma  sembilan  puluh  persen)  akan  digunakan  untuk  pembayaran  utang Perseroan dan grup.


- Sekitar 32,57% (tiga puluh dua koma lima puluh tujuh persen) akan digunakan untuk modal kerja Perseroan, terutama untuk pembelian bahan baku.


PT Widodo Makmur Perkasa Tbk Perseroan adalah salah satu perusahaan peternakan terintegrasi terbesar di Indonesia yang berfokus pada ternak sapi dan unggas. Perseroan memulai bisnis Perseroan di peternakan sapi pada tahun 1996, Perseroan telah berkembang ke berbagai bisnis lain termasuk perdagangan komoditas pertanian dan perkebunan, dan pengolahan daging. Perseroan memperluas peternakan sapi dan pabrik pakan Perseroan pada tahun 2006 dan membangun rumah potong hewan pertama Perseroan untuk memasok produk daging di Indonesia pada tahun 2013. Sampai saat ini, Perseroan terintegrasi secara vertikal (dari pemeliharaan, penyembelihan, dan kemudian ke pengolahan daging) dan terintegrasi secara horizontal (melalui perdagangan komoditas pertanian dan bisnis perkebunan Perseroan). Secara khusus,  untuk mendukung peternakan sapi dan peternakan unggas terintegrasi, dan untuk menawarkan berbagai makanan olahan yang komprehensif, Perseroan terus memperluas operasi hilir Perseroan seperti rumah potong hewan (dengan fasilitas rumah potong hewan modern). Penjualan bersih Perseroan terutama didorong oleh penjualan di peternakan sapi, unggas dan pengolahan daging.

 

Perseroan memiliki kapasitas terbesar dengan 172.000 ekor per tahun dan kapasitas rumah potong terbesar dengan 300 ekor per hari pada Juli 2021. Pada tahun 2020, Perseroan memegang pangsa pasar sebesar 10,0% dari total impor sapi ke Indonesia, dan 5,5% dari sapi potong di dalam negeri. Menurut Frost  & Sullivan,  sehubungan dengan bisnis peternakan unggas terintegrasi Perseroan, Perseroan memiliki fasilitas pemotongan unggas terbesar di satu lokasi di Giritontro, Wonogiri, dengan kapasitas 12.000 ekor per jam, per Juli 2021. Memiliki fasilitas peternakan unggas terintegrasi memungkinkan kita untuk mengembangkan skala ekonomi dan membangun pangsa pasar yang substansial dalam industri peternakan terpadu Indonesia. Pada tahun 2020, Perseroan memegang pangsa pasar 1,1% dari total tonase daging broiler yang dijual ke pasar berdasarkan permintaan nasional Indonesia.