EmitenNews.com - PT Lippo Karawaci Tbk ( LPKR) hingga kuartal I-2022 mencatatkan rugi bersih senilai Rp567,55 miliar dari memperoleh laba bersih senilai Rp255,84 miliar pada periode sama tahun 2021.

 

Dalam laporan keuangan emiten properti grup Lippo ini yang diunggah yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (28/4/2022) disebutkan kerugian tersebut disebabkan pendapatan bersih turun 9,8 persen menjadi Rp3,311 triliun yang dipicu pendapatan dari fasilitas kesehatan sebesar Rp2,221 triliun, atau turun 3,3 persen dibanding kuartal I 2021 sebesar Rp2,298 triliun.

 

Bahkan pendapatan dari pengembangan kawasan perumahan turun 14,02 persen menjadi Rp864,87 miliar. Demikian juga dengan pendapatan dari fasilitas gaya hidup yang turun  49,1 persen menjadi Rp249,17 miliar.

 

Meski  beban dapat ditekan sedalam 9,2 persen menjadi Rp1,956 triliun, tapi laba kotor turun 10,5 persen menjadi Rp1,354 triliun. Penghasilan lain lain juga anjlok 97,7 persen dan tersisa Rp22,2 miliar.  

 

Pada kuartal I 2021, perseroan mencatatkan laba kombinasi bisnis bertahap senilai Rp777,64 miliar. Sedangkan kuartal I 2022 pos ini nihil.

 

Lebih jelasnya, pada tanggal 22 Januari 2021, LPKR mengakuisisi 45,92 persen kepemilikan di LMIR Trust Pte. Ltd. (LMIR Trust) melalui entitas anak Bridgewater International Ltd (BWI) dan LMIR Trust Management dengan nilai akuisisi sebesar Rp2, 222 triliun.

 

Sehingga kepemilikan LPKR pada LMIR Trust berubah dari 32,32 persen menjadi 58,35 persen. Transaksi ini dicatat sebagai kombinasi bisnis bertahap.

 

Pada saat yang sama, perseroan mencatatkan beban keuangan senilai Rp480,7 miliar, akibatnya harus mencatatkan rugi sebelum pajak senilai Rp401,03 miliar. Sementara aset perseroan tumbuh menyusut 0,3 persen menjadi Rp51,847 triliun karena defisit membengkak 6,8 persen menjadi Rp8,839 triliun.