EmitenNews.com - Malindo Feedmill (MAIN) semester I-2023 belum bisa keluar jebakan kerugian. Bahkan cengkeraman tekor tersebut makin kuat. Itu setelah perseroan membukukan rugi bersih Rp130,6 miliar, bengkak 296 persen dari edisi sama tahun lalu tekor Rp66,56 miliar.


Penjualan bersih Rp5,65 triliun, naik tipis dari posisi sama tahun lalu Rp5,5 triliun. Beban pokok penjualan Rp5,3 triliun, bengkak dari periode sama tahun lalu Rp5,17 triliun. Laba kotor terakumulasi senilai Rp341,53 miliar, naik tipis dari episode sama tahun sebelumnya sejumlah Rp335,9 miliar. Perubahan aset biologis Rp89,39 miliar, bengkak dari Rp67,63 miliar. 


Beban penjualan Rp134,59 miliar, bengkak dari posisi sama tahun lalu Rp118,16 miliar. Beban umum dan administrasi Rp155,35 miliar, susut dari Rp170,37 miliar. Penghasilan keuangan Rp234,39 juta, melejit dari Rp180,15 juta. Biaya keuangan Rp94,98 miliar, bengkak dari edisi sama tahun sebelumnya senilai Rp64,87 miliar. 


Beban usaha lain-lain bersih Rp30,37 miliar, bengkak dari surplus Rp10,39 miliar. Rugi sebelum pajak penghasilan Rp162,93 miliar, bengkak dari Rp74,56 miliar. Manfaat pajak penghasilan Rp32,31 miliar, meroket dari periode sama tahun sebelumnya sejumlah Rp7,98 miliar. Rugi tahun berjalan Rp130,61 miliar, bengkak dari edisi sama tahun lalu Rp66,58 miliar. 


Jumlah ekuitas Rp1,94 triliun, susut dari edisi akhir tahun sebelumnya sebesar Rp2,07 triliun. Dana syirkah temporer Rp389,03 miliar, melejit dari akhir tahun sebelumnya Rp319,35 miliar. Jumlah liabilitas Rp3,24 triliun, susut dari akhir tahun lalu Rp3,52 triliun. Jumlah aset Rp5,57 triliun, susut dari akhir tahun lalu Rp5,74 triliun. (*)