Makin Boncos, Juni 2025 Garuda (GIAA) Defisit USD3,65 Miliar

Armada Garuda Indonesia terparkir di Bandara Soetta. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Garuda Indonesia (GIAA) per 30 Juni 2025 tekor USD143,7 juta. Bengkak 41,36 persen dari episode sama tahun lalu senilai USD101,65 juta. Oleh sebab itu, rugi per saham dasar atau dilusian menjadi USD0,00157 dari sebelumnya USD0,00111.
Total pendapatan usaha USD1,54 miliar, berkurang 4,93 persen dari edisi sama tahun lalu USD1,62 miliar. Itu terdiri dari penerbangan berjadwal USD1,18 miliar. Penerbangan tidak berjadwal USD205,83 juta, melonjak dari USD177,96 juta. Lainnya USD158,2 juta, susut dari posisi sama tahun lalu USD167,57 juta.
Beban operasional penerbangan USD765,43 juta, susut dari USD839,12 juta. Beban pemeliharaan dan perbaikan USD318,96 juta, bengkak dari USD257,57 juta. Beban kebandaraan USD118,64 juta, susut dari USD123,05 juta. Beban pelayanan penumpang USD105,65 juta, menciut dari USD107,16 juta.
Beban umum dan administrasi USD96,66 juta, berkurang dari USD103,41 juta. Beban tiket, penjualan, dan promosi USD81,69 juta, turun dari USD84,1 juta. Beban operasional hotel USD9,3 juta, susut dari USD9,92 juta. Beban operasional transportasi USD6,07 juta, naik dari USD5,95 juta. Beban operasional jaringan USD2,29 juta, turun dari USD2,29 juta.
Total beban usaha USD1,5 miliar, mengalami penciutan dari USD1,53 miliar. Total beban usaha lainnya USD205,76 juta, bengkak dari USD201,05 juta. Itu terdiri dari Keuntungan selisih kurs USD5,4 juta, turun dari USD22,76 juta. Pendapatan keuangan USD15,99 juta, meroket dari USD3,99 juta. Bagian atas laba entitas asosiasi USD2,25 juta, turun dari USD3,03 juta.
Beban keuangan USD251,52 juta, bengkak dari USD246,45 juta. Pendapatan lain-lain USD22,1 juta, naik dari USD15,6 juta. Rugi sebelum pajak penghasilan USD162,29 juta, bengkak dari sebelumnya USD112,95 juta. Manfaat pajak penghasilan USD19,45 juta, naik dari USD12,6 juta. Rugi periode berjalan USD142,83 juta, bengkak dari minus USD100,35 juta.
Total ekuitas minus USD1,49 miliar, bengkak dari akhir 2024 senilai USD1,35 miliar. Defisit USD3,65 miliar, bengkak dari USD3,5 miliar. Jumlah liabilitas USD8,01 miliar, bengkak dari akhir tahun sebelumnya USD7,97 miliar. Total aset USD6,51 miliar, mengalami penciutan dari akhir tahun lalu USD6,61 miliar. (*)
Related News

Gerak 11 Saham Diawasi BEI, Tiga Masih Loncat ARA

Tirta Mahakam (TIRT) Ubah Haluan ke Bisnis Angkutan Laut

4 Saham Terbang Lepas Suspensi, Satu Lanjut Ngegas!

WEGE Menang Gugatan PKPU

4 Saham Meroket Disetop, Satu dari FCA Melejit 700 Persen

Astra Agro (AALI) Bagikan Dividen Interim Rp236,7M, Cek Jadwalnya