EmitenNews.com—PT Surya Biru Murni Acetylene Tbk (SBMA) menargetkan realisasi penjualan pada akhir 2022 sebesar Rp 98 miliar sementara di akhir tahun depan diperkirakan mencapai Rp 123 miliar.


"Adapun target 2023 akan ditopang dengan ASP Development Project atau ADP yang merupakan proyek pengembangan pabrik dengan unit Air Separation Plant (ASP). Target kami utamanya untuk meningkatkan produksi oxygen dan nitrogen," ujar Direktur Utama SBMA Rini Dwiyanti saat menggelar paparan public expose tahunan perseroan, Senin (7/11).


Ia mengatakan, proyek ini akan menghabiskan dana sebesar Rp 39 miliar dimana sebesar Rp 18 miliar akan diambil dari sisa dana IPO perseroan. "Saat ini civil work telah berjalan dan kami telah menerima beberapa sparepart dari China serta colling tower kami sudah terpasang. Sehingga, jadwal commissioning dapat kami lakukan tepat waktu di Januari 2023,"papar dia.


Emiten penyedia produk-produk gas tersebut hingga kuartal III-2022 tercatat membukukan pendapatan usaha Rp 73,42 miliar atau meningkat 19,58% year on year (yoy) dibandingkan pendapatan usaha SBMA per kuartal III-2021 sebesar Rp 61,40 miliar. 


Berikutnya, laba kotor Rp 39,95 miliar atau naik 37,62% yoy dibandingkan laba kotor perusahaan per kuartal III-2021 sebesar Rp 29,03 miliar. Sedangkan capaian laba bersih periode berjalan hingga kuartal III-2022 senilai Rp 7,48 miliar. Jumlah ini melesat 179,1% yoy dibandingkan laba bersih SBMA per kuartal III-2021 sebanyak Rp 2,68 miliar.


Rini menambahkan, bahwa langkah yang telah diambil perseroan saat ini adalah melalui ASP yang akan dioperasikan secara bertahap hingga 5 (lima) tahun ke depan. Harapannya, dengan efisiensi yang terjadi dan efektivitasnya akan dapat memenuhi kebutuhan pasar yang selama ini belum disupport oleh kapasitas terpasang perseroan saat ini. "Sehingga, ke depan kami dapat membukukan penjualan yang lebih tinggi dan mempertahankan pertumbuhan laba yang telah kami capai saat ini,"ujarnya.


Untuk diketahui pasar existing yang mampu di support perseroan saat ini mencapai 3 juta liter per tahun. Sementara terdapat 2 juta liter per tahun yang belum di support oleh kapasitas terpasang perseroan saat ini. Serta adanya opportunity revenue bagi SBMA untuk memenuhi permintaan pasar liquid yang terbuka di petrokimia, migas, medis, dan distributor yang diperkirakan mencapai 5 juta liter per tahun.