EmitenNews.com -Pemerintah terus berupaya meningkatkan pemanfaatan limbah masyarakat sebagai bahan bakar alternatif, sebagai langkah mendongkrak penggunaan energi baru terbarukan (EBT).

Terbaru, upaya tersebut dilakukan melalui salah satu entitas BUMN, yaitu PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI), dengan menggandeng PT Sumber Global Energy Tbk (SGER), dalam proyek kolaborasi pemanfaatan residu pertanian menjadi bahan baku co-firing (bahan bakar pendamping) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Menurut Direktur Utama PLN EPI, Iwan Agung Firstantara, upaya ini juga sekaligus dilakukan untuk menjamin rantai pasok biomassa di PLTU yang dikelola oleh PLN Grup.

"Kami membuka peluang kerja sama dengan seluruh pihak untuk menjamin pasokan biomassa untuk teknologi co-firing di PLTU . Saat ini kami mengelola residu pertanian dan kehutanan serta produk samping perkebunan kelapa sawit oleh Sumber Global Energy untuk menjamin pasokan," ujar Iwan, dalam keterangan resminya, Rabu (27/12/2023).

Dalam memastikan ketersediaan pasokan biomassa ke PLTU, Iwan menjelaskan, pihaknya harus memastikan bahwa di sisi hulu sudah harus terjamin.

Sumber potensi raw material berupa residu pertanian, perkebunan dan limbah industri perkayuan maupun dari Hutan Tanaman Energi dapat dimanfaatkan menjadi bahan bakar biomassa sawdust atau woodchip.

PLN EPI juga melakukan kerja sama dengan pemerintah provinsi dan daerah untuk mengelola sampah kota menjadi Bahan Bakar Jumputan Padat ( BBJP ).

Sementara, Direktur Utama SGER, Welly Thomas, pihaknya bersama PLN EPI sepakat bersinergi dalam pengembangan ekosistem, bisnis, teknologi, pengelolaan, pemasaran, dan pemanfaatan biomassa/bioenergi dengan mengoptimalkan residu pertanian, perkebunan kelapa sawit dan area pengelolaan lain (APL) yang berbasis pemberdayaan dan/atau keterlibatan masyarakat.

"Dalam kerja sama ini, SGER akan menyuplai pembangkit listrik tenaga uap ( PLTU ) milik PLN dengan biomassa yang terdapat dalam area operasinya," ujar Welly.

Menurut Welly, cangkang sawit yang disuplai oleh SGER akan didatangkan dari pabrik kelapa sawit setempat, yang merupakan sisa hasil produksi pengolahan buah sawit menjadi minyak sawit. SGER akan menyuplai cangkang sawit ke PLTU Tenayan di Pekanbaru, Provinsi Riau, sebanyak 5.000 ton per bulan.

Di samping produk turunan kelapa sawit, SGER juga akan menyuplai PLN EPI dengan produk wood chip, wood shaving, dan sawdust yang diperoleh dari pabrik wood pellet di Jawa Timur.

Hingga di akhir Desember 2023, PLN EPI telah berhasil menyediakan pasokan biomassa untuk Co-firing PLTU hingga 1 juta ton. Dengan realisasi pemenuhan biomassa dari Januari terus tumbuh rata rata 90.000 ton per bulan.

Saat ini, 43 PLTU yang dikelola PLN Grup telah menggunakan teknologi bahan bakar pendamping ini. PLN Grup akan terus meningkatkan porsi biomassa dan juga unit PLTU hingga 52 PLTU .

Lewat penggunaan biomassa sebagai Co-firing PLTU telah mampu menurunkan emisi karbon hingga 1,6 juta ton CO2e yang telah dimulai sejak tahun 2021. Diharapkan hingga 2025 atau dua tahun mendatang target dekarbonisasi sebesar 10 juta ton CO2e bisa tercapai.

"Kami terus menjaga komitmen rantai pasok energi primer yang andal, dengan menjaga kualitas bahan baku yang optimal serta terus mengedepankan upaya efisiensi rantai pasok," tutur Iwan.