EmitenNews.com - PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) sepanjang tahun buku 2021 membukukan laba bersih sebesar Rp984,41 miliar atau melonjak 320 persen (year-on-year) yang ditopang oleh total pendapatan mencapai Rp19,66 triliun.


Berdasarkan laporan keuangan SIMP yang dikutip Rabu (2/3), pada tahun lalu total pendapatan perseroan tercatat melambung menjadi Rp19,66 triliun dari Rp14,47 triliun di sepanjang 2020.


Seiring dengan peningkatan pendapatan tersebut, jumlah beban pokok penjualan SIMP di 2021 mengalami kenaikan menjadi Rp14,51 triliun dari Rp11,47 triliun di 2020. Sehingga, laba bruto perseroan pada tahun lalu menjadi Rp5,15 triliun atau lebih besar dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp3 triliun.


Sementara itu, laba usaha SIMP di 2021 tercatat sebesar Rp2,91 triliun atau lebih tinggi dibanding setahun sebelumnya yang senilai Rp1,77 triliun. Adapun laba sebelum pajak penghasilan pada tahun lalu tercatat sebesar Rp2,28 triliun atau mengalami kenaikan dibanding 2020 yang senilai Rp1,02 triliun.


Dengan jumlah beban pajak penghasilan (neto) di 2021 yang sebesar Rp943,98 miliar, maka laba tahun berjalan yang dibukukan SIMP menjadi Rp1,33 triliun atau jauh lebih tinggi dibanding 2020 yang senilai Rp340,29 miliar.


Sedangkan, besaran laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk periode yang berakhir 31 Desember 2021 sebesar Rp984,41 miliar. Sebagaimana diketahui, laba bersih SIMP untuk periode yang berakhir 31 Desember 2020 adalah sebesar Rp234,28 miliar.


Per 31 Desember 2021, SIMP tercatat mampu menekan jumlah liabilitas menjadi Rp16,19 triliun dari Rp16,91 triliun per 21 Desember 2020. Sedangkan, total ekuitas per akhir Desember 2021 tercatat mencapai Rp19,79 triliun atau lebih besar dibanding posisi per akhir Desember 2020 yang sebesar Rp18,49 triliun.


Menurut Direktur Utama SIMP, Mark Wakeford, sepanjang 2021 perseroan memproduksi Tandan Buah Segar (TBS) inti sebanyak 2,76 juta ton atau menurun 8 persen (y-o-y), karena kondisi cuaca yang tidak mendukung, serta kegiatan peremajaan tanaman kelapa sawit.


Seiring dengan penurunan produksi TBS inti dan eksternal, maka kata Wakeford, total produksi CPO di 2021 menurun 7 persen (y-o-y) menjadi 687 ribu ton. Sedangkan, volume penjualan CPO juga menurun 7 persen (y-o-y) menjadi 698 ribu ton dan volume penjualan produk palm kernel menurun 11 persen (y-o-y) menjadi 162 ribu ton.


Wakeford mengungkapkan, pertumbuhan jumlah pendapatan SIMP di 2021 ditopang oleh.kenaikan harga jual rata-rata (ASP) produk sawit maupun produk minyak dan lemak nabati (EOF), serta kenaikan volume penjualan produk EOF.


"Tahun 2021 kembali menjadi tahun yang menantang bagi industri agribisnis, terutama seiring kondisi cuaca yang tidak mendukung, serta berlanjutnya dampak pandemi Covid-19. Kenaikan harga komoditas di sepanjang 2021 berdampak positif kepada kami, terutama dikontribusikan dari meningkatnya permintaan global terhadap vegetable oils, serta rendahnya produksi karena dampak cuaca," papar Wakeford.