Maret 2022 Inflasi 0,66 Persen, Inflasi Tahun Kalender Jadi 1,20 Persen
EmitenNews.com - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan pada Maret 2022 terjadi inflasi sebesar 0,66 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 108,95. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding bulan sebelumnya yang tercatat deflasi sebesar 0,02%.
Dengan tambahan inflasi Maret sebesar 0,66% maka tingkat inflasi tahun kalender (Januari–Maret) 2022 sebesar 1,20 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Maret 2022 terhadap Maret 2021) sebesar 2,64 persen.
Berdasarkan catatan BPS dari 90 kota IHK, 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Merauke sebesar 1,86 persen dengan IHK sebesar 109,13 dan terendah terjadi di Kupang sebesar 0,09 persen dengan IHK sebesar 107,27. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Tual sebesar 0,27 persen dengan IHK sebesar 109,02 dan terendah terjadi di Kendari sebesar 0,07 persen dengan IHK sebesar 108,63.
Dalam siaran persnya hari ini BPS menyebut inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,47 persen; kelompok pakaian dan alas kaki 0,17 persen; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,41 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,50 persen.
Kemudian kelompok kesehatan sebesar 0,28 persen; kelompok transportasi sebesar 0,42 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar0,17 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,01 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,32 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,14 persen. Sementara kelompok pengeluaran kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan tidak mengalami perubahan.
Komponen inti pada Maret 2022 mengalami inflasi sebesar 0,30 persen. Sedangkan tingkat inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Maret) 2022 sebesar 1,03 persen dan tingkat inflasi komponen inti tahun ke tahun (Maret 2022 terhadap Maret 2021) sebesar 2,37 persen.(fj)
Related News
BI Optimalkan Operasi Moneter Pro-Market untuk Stabilkan Rupiah
Penyaluran Kredit Baru Tumbuh Positif di Triwulan I 2024
Meski Terimbas Geopolitik Global, Kinerja APBN Masih On Track
Pemerintah Sudah Belanjakan Anggaran Rp427,6 Triliun di Kuartal I 2024
Realisasi Pembiayaan Hingga Maret 2024 Turun Drastis
Masa Penawaran Sukuk Tabungan ST012 Dibuka, Cek Kupon Yang Ditawarkan