EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih rentan aksi profit taking. Apalagi, pagi ini bursa Asia, dan Wall Street Amerika Serikat (AS) terkapar. Pelaku pasar lokal masih menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) soal suku bunga.
Di mana, konsensus pasar suku bunga akan menanjak 0,25 bps, dan loan growth akan rilis hari ini. Bank dunia memperingatkan pengetatan moneter untuk menekan inflasi dapat memicu pelemahan ekonomi. ”Kami perkirakan Indeks bergerak pada rentang support 7.150, dan resisten 7.225,” tutur Alwin Rusli, Research Analyst Reliance Sekuritas Indonesia, Rabu (21/9).
Secara teknikal, Indeks setelah membentuk evening star, dan berhasil break support diikuti indicator stochastic telah dead cross. Saat ini, Indeks mulai tertahan dari jalur koreksi. Beberapa saham memiliki potensi naik hari ini antara lain KEEN, PNIN, SLIS, GOTO, AKRA, ASII, MAPI, UNVR, dan SMGR.
Kemarin, Indeks naik 0,02 persen menjadi 7.197. Beberapa sektor mengalami lonjakan antara lain technology surplus 0,94 persen, dan kesehatan naik 0,36 persen. Investor asing membukukan net buy Rp219.22 miliar. Saham paling banyak dibeli investor mancanegara antara lain BMRI, UNVR, dan ADRO.
Sementara itu, mayoritas bursa AS Wall Street kembali negatif. Itu terjadi menjelang keputusan The Fed mengenai suku bunga AS. Pagi ini, bursa Asia, mengorbit zona merah. Indeks Nikkei Jepang tekor 0,97 persen, dan Kospi anjlok 0,65 persen. (*)
Related News
IHSG Kembali ke Zona Merah, Level 8.600 Jebol!
IHSG Melemah Jelang Libur Nataru, Sesi I Ditutup di Level 8.614
Industri Pulp dan Kertas Sumbang 15,55 Persen Emisi Industri
Bapanas Bakal Sikat Pelanggar HET dan HAP Bapok Jelang Nataru
Simpan 173 Juta Barel Minyak, WK Gagah Jatuh ke Tangan Proteknik Utama
Lelang WK Migas Tahap III Tawarkan Kebijakan Fiskal Menarik





