Market Nanti Data Penjualan Ritel, Borong Saham Sawit Sumbermas Sarana (SSMS)
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali pekan ini berpotensi menguat. Investor domestik akan menanti data penjualan ritel Indonesia. Secara teknikal, Indeks juga berpotensi melanjutkan penguatan dengan rentang pergerakan support level 6.397, dan resisten 6.520.
Sejumlah saham bisa dicermati secara teknikal antara lain, Astra Agro Lestari (AALI), Indah Kiat Pulp and Paper (INKP), Sawit Sumbermas Sarana (SSMS), Smartfren (FREN), XL Axiata (EXCL), HM Sampoerna (HMSP), Ace Hardware (ACES), Aneka Tambang (ANTM), dan Vale Indonesia (INCO).
”Potensi indeks untuk melanjutkan tradisi positif sangat terbuka sepanjang perdagangan kali ini. Apalagi, sejumlah sentimen positif melingkupi gerak indeks,” tutur Anissa Septiwijaya Research Analyst Reliance Sekuritas.
Sementara itu, bursa Jepang, indeks Nikkei surplus 0,78 persen, dan Topix menguat 0,92 persen memulai perdagangan awal pekan dengan lebih tinggi di tengah risiko pemulihan pandemi dari krisis energi, dan prospek kebijakan moneter lebih ketat untuk melawan inflasi. Kasus kebijakan moneter lebih ketat. Banyak ahli strategi memperkirakan Federal Reserve (the Fed) akan melanjutkan pengurangan pembelian obligasi beberapa minggu mendatang.
Di Inggris, pejabat Bank of England bergerak untuk memperkuat sinyal kenaikan suku bunga dalam waktu dekat untuk mengekang inflasi. Selain pengetatan bank sentral, investor juga bersiap untuk laporan tentang laba perusahaan kuartal ketiga. Memantau kesengsaraan utang, dan perlambatan sektor properti China. Dari pasar komoditas, harga minyak WTI melesat 1,03 persen, dan batubara naik 0,38 persen. (*)
Related News
IHSG Ditutup Naik 1,10 Persen, PGAS, BUKA, BRPT Top Gainers LQ45
Jokowi - PM Lee Bahas Perjanjian Ekstradisi Hingga Investasi di IKN
AlliSya LegacyMax, Solusi Mudah Generasi Muda Siapkan Warisan
Dukung Pelaku UMKM, Bank DKI Gencarkan Layanan JakOne Abank
IHSG Melesat 1,22 Persen di Sesi I
Realisasi Investasi Kuartal I 2024 Capai Rp405,5 Triliun