EmitenNews.com - PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) menyampaikan bahwa pada sembilan bulan pertama di 2021, Perseroan membukukan pendapatan konsolidasi sebesar Rp1,392 trilun. Pendapatan ini mengalami penurunan sekitar 34,5% dari Rp2,125,1 triliun yang dibukukan di 9M20.

 

SSIA  mencatat  penjualan  lahan  seluas  8,8  hektar  pada  9M21  ke  perusahaan teknologi  regional  dan  perusahaan  kimia  dengan  nilai  total  Rp155,9  miliar. Naik sekitar 58,5% dibandingkan dengan penjualan tanah di 9M20 sebesar 5,6 hektar.  SSIA berusaha  meraih  tambahan  penjualan  lahan  sebesar 5 hektar hingga  akhir  FY21 yang  berasal  dari  Suryacipta  City  of  Industry  Karawang meskipun penjualan lahan melambat selama 1,5 tahun terakhir.

 

"Penurunan pendapatan ini terutama disebabkan oleh pendapatan konstruksi dan perhotelan yang masing-masing turun sebesar 38,9% dan 39,2%. Sementara itu, pendapatan segmen bisnis properti SSIA turun sekitar 2,0%,"tulis Manajemen SSIA, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/12).

 

Sementara, laba kotor perseroan 9M21 turun 27,1% YoY menjadi Rp246,9 miliar dari Rp338,5 miliar di 9M20, akibat dari penurunan laba kotor perhotelan sebesar 58,1%. Adapun EBITDA 9M21 turun 118.1% YoY menjadi -Rp7,2 miliar dari Rp39,7 miliar di 9M20, disebabkan karena penurunan EBITDA perhotelan sebesar 49,5%. Sehingga, rugi bersih konsolidasi SSIA selama 9M21 tercatat sebesar Rp269,0 miliar, turun 35,9% dibandingkan dengan rugi bersih Rp197,9 miliar di 9M20.

 

"Penurunan laba bersih terutama disebabkan oleh penurunan laba operasional sekitar 2,055.7% dari -Rp4,0 miliar pada 9M20 menjadi -Rp86,9 miliar pada 9M21,"terang Manajemen SSIA.

 

Sedangkan posisi kas Perseroan per 9M21 mencapai Rp665,1 miliar, turun 37,4% dari posisi kas 1H21 sekitar Rp1.062,0triliun. Penurunan tersebut disebabkan oleh pembebasan lahan Subang Smartpolitan serta pengembangan pada periode 3Q21 yaitu sekitar Rp215 miliar. Sementara itu utang kena bunga untuk periode 9M21 sebesar Rp2.500,4 miliar menghasilkan rasio utang/ekuitas (gearing ratio) sebesar 63,0%.