EmitenNews.com - Data telah menjadi kebutuhan penting di era serba digital saat ini. Hal ini mendorong PT Telkom Indonesia Tbk (Telkom) masuk ke bisnis data center melalui bendera NeutraDC.


Direktur Wholesale & International Service Telkom, Bogi Witjaksono, mengungkapkan permintaan pasar akan data center di Indonesia tumbuh sangat pesat dengan proyeksi mencapai 1.576 Mega Watts (MW) hingga tahun 2030.


Untuk bisa memanfaatkan ceruk bisnis tersebut, Telkom menyiapkan pembentukan anak usaha NeutraDC yang akan menyediakan layanan data center berkategori hyperscale.


“NeutraDC akan menjadi brand anak usaha baru yang menjalankan bisnis data center dari level hyperscale hingga edge. Sebagai upaya untuk menangkap pangsa pasar hyperscale tersebut, saat ini NeutraDC sedang mempercepat proses pembangunan hyperscale data center yang pertama di Cikarang,” ungkap Bogi dalam keterangannya, Kamis (19/5).


NeutraDC nantinya akan menyediakan infrastruktur data center yang memadai dengan jaminan keamanan super ketat hingga 8 layer. Tidak hanya itu, layanan data center NeutraDC juga didesain mampu beroperasi dengan standar global bersertifikasi Uptime Tier III & IV.


“Dengan dukungan infrastruktur Telkom, NeutraDC menawarkan layanan connectivity andal dengan cakupan terluas dan terbesar di Indonesia. Selain itu, kehadiran layanan Internet Exchange (IX) dan Seamless DC akan menambah keragaman ekosistem data center yang lengkap," papar Bogi.


Telkom berharap ke depan NeutraDC akan menjadi data center provider yang akan mendorong percepatan digitalisasi pelanggan serta mendukung akselerasi ekonomi digital nasional ataupun global.


Direktur Eksekutif Indonesia ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, di era digitalisasi ekonomi saat ini, permintaan layanan data center oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia akan melonjak tinggi. Oleh karena itu, Heru menilai Telkom mengambil langkah yang tepat dengan menyiapkan NeutraDC untuk fokus berkecimpung menyediakan layanan tersebut.


Apalagi dia menilai Telkom sudah lama masuk ke bisnis data center lewat TelkomSigma dan Telin. Bahkan perkembangannya cukup bagus, dimana TelkomSigma memiliki data center di Indonesia, dan Telin juga punya di negara lain seperti Singapura dan Hong Kong.


“Telkom memiliki beberapa kelebihan, seperti koneksi infrastruktur hingga ke Amerika Serikat, memiliki Telkomsel yang kuat dan pemimpin di bisnis seluler. Serta tentu saja sudah membangn data center di beberapa lokasi, yang bahkan ada di luar negeri,” kata Heru.


Sekretaris Jenderal Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada juga menilai ekspansi bisnis yang dilakukan Telkom merupakan hal yang positif.


“Hadirnya perusahaan nasional yang andal dalam menyediakan layanan data center tentu akan membuat perusahaan-perusahaan calon klien menjadi nyaman dan aman dalam menyimpan data base mereka,” ujarnya.(fj)