Masuk Indeks MSCI, Bagaimana Prospek Saham TPIA?

Pabrik Petrokimia milik PT Cahndra Asri (TPIA)
EmitenNews.com – Salah satu emiten milik Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA), jadi pendatang baru di jajaran Indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dalam review per Mei 2024.
MSCI merupakan indeks saham dan obligasi dari lembaga riset Morgan Stanley. Indeks ini banyak digunakan sebagai salah satu acuan investor, termasuk manajer investasi dunia sebagai dasar pemilihan aset.
Emiten kimia dan infrastruktur tersebut masuk ke dalam MSCI Global Standard Index, di mana Analis pasar modal, Reza Priyambada, mengatakan, dengan masuknya saham TPIA ke dalam indeks MSCI, para investor diharapkan dapat melihat peningkatan nilai saham TPIA di masa mendatang.
Apalagi, kata Reza, TPIA turut melakukan upaya diversifikasi usaha ke sektor kimia dan infrastruktur pada tahun awal tahun ini dan sekarang melakukan ekspansi bisnis hingga ke luar negeri.
"Untuk TPIA setelah target 8.050-8150 berhasil di lampaui maka target berikutnya di 9.650-9.700 sepanjang dapat bertahan di atas level 9.100-9.200," ujar Reza saat dihubungi wartawan.
Baru-baru ini TPIA dan Glencore plc akan mengakuisisi aset Shell Energy and Chemicals Park Singapore (SECP). Akuisisi SECP ini dilakukan dengan membeli seluruh kepemilikan Shell Singapore Pte. Ltd melalui penandatanganan perjanjian jual beli.
Reza menilai, langkah ini merupakan strategi diversifikasi dan ekspansi yang signifikan bagi TPIA.
"TPIA yang selama ini bergerak di bidang petrokimia, kini melakukan diversifikasi dan ekspansi dengan mengakuisisi kilang minyak. Harapannya, ini bisa memberikan nilai tambah bagi perusahaan," ujar Reza.
Namun, Ia juga menekankan pentingnya evaluasi lebih lanjut terkait produksi dan penyaluran minyak dari kilang tersebut.
"Yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar produksi yang dihasilkan dan seberapa banyak minyak yang dapat disalurkan kepada pelanggan. Akuisisi ini harus memberikan feedback atau payback yang nyata agar tidak hanya menambah beban operasional," tambahnya.
Reza juga mengingatkan, meskipun akuisisi ini terlihat positif, perusahaan harus mempertimbangkan dampak jangka panjangnya.
Namun, Reza optimis diversifikasi ini cocok dengan momentum saat ini.
Related News

Merger Dua Raksasa Emiten Pembiayaan Terwujud

Ekspansi! OMED Bagi Dividen Rp96,60 Miliar dan Buyback Saham

Indo-Rama Synthetics (INDR) Tingkatkan Pinjaman ke Anak Usaha

Bidik Pasar ASEAN dan Negara Muslim, UBC Medical (LABS) Siap Ekspansi

RUPST Klinko Karya Imaji (KLIN) Putuskan tidak Bagikan Dividen

Strategi Pertumbuhan 2025, ELIT Incar Pasar RI Hingga Asia Pasifik