Pagi ini bursa regional menguat, Indeks harga saham gabungan (IHSG) fluktuatif menguat terbatas (6.280 – 6.345). Setelah beberapa hari mengalami koreksi, IHSG berhasil ditutup menguat +1,1 persen di 6.312 pada perdagangan kemarin (21/03). Seluruh sektor mengalami kenaikan terutama pertanian (+2,96 persen) diikuti oleh sektor industri dasar (+2,06 persen). Namun, investor asing masih membukukan penjualan senilai Rp775 miliar sehingga total penjualan asing untuk tahun perdagangan 2018 mencapai Rp20,1 triliun. Sementara itu, bursa Asia ditutup bervariasi dengan pasar menantikan hasil pertemuan Federal Open Meeting Committee (FOMC). Wall Street ditutup melemah setelah the Fed memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin serta menaikkan proyeksi GDP. The Fed juga menyatakan bahwa prospek ekonomi membaik dalam beberapa bulan terakhir dengan data tenaga kerja yang positif. Selain itu, the Fed juga memerkirakan setidaknya dua kali kenaikan lagi pada tahun ini. Namun, pelemahan indeks tertahan akibat kenaikan sektor energi setelah harga minyak mencapai level tertinggi dalam enam pekan terakhir. Dow ditutup turun -0,18 persen, S&P 500 turun -0,18 persen, dan Nasdaq turun -0,26 persen.
- Laba Bersih TCID Naik 10,53 persen
- SSMS Raih Pendapatan Rp3,24 Triliun
- TBIG Akan Bagikan Dividen Hingga Rp750 Miliar
- Kerugian WINS Meningkat 69,03 persen
- WSKT Alihkan Kepemilikan Saham ke JSMR
- KRAS Memperkuat Bisnis Non Baja
Related News
Data Bicara: Cara Atur Strategi Portofolio di Tahun 2026!
Efek BI Rate ke Saham: Sektor Apa yang Bakal Cuan di Tahun 2026?
BI Rate 4,75 Persen: Strategi atau Sinyal Badai Pasar Saham 2026?
Prospek SUPA: PBV Menarik, Tapi Siapkah Hadapi Risiko NPL UMKM 2026?
Flywheel Superbank: Akankah AI dan Ekosistem Grab Jadi Moat Abadi?
Fundamental: Evolusi Ekosistem Grab-Emtek jadi Turnaround Superbank!





