EmitenNews.com - Adhi Karya (ADHI) per 31 Desember 2023 mencatat laba bersih Rp214,01 miliar. Melejit 163 persen dari episode sama tahun sebelumnya senilai Rp81,24 miliar. Dengan hasil itu, laba per saham dasar menanjak menjadi Rp25,46 dari posisi sama tahun sebelumnya Rp18,59. 

Pendapatan usaha terakumulasi Rp20,07 triliun, melambung 48 persen dari edisi sama 2022 sebesar Rp13,54 triliun. Beban pokok pendapatan Rp17,75 triliun, bengkak dari posisi sama tahun sebelumnya Rp11,75 triliun. Laba kotor tercatat Rp2,32 triliun, menanjak dari episode sama 2022 sejumlah Rp1,79 triliun. 

Beban penjualan Rp18,07 miliar, bengkak dari Rp14,48 miliar. Beban umum dan administrasi Rp860,72 miliar, bengkak dari Rp711,88 miliar. Total beban usaha Rp878,80 miliar, bengkak dari Rp726,36 miliar. Laba usaha terkumpul senilai Rp1,44 triliun, melesat dari posisi sama 2022 sebesar Rp1,06 triliun. 

Bagian laba ventura bersama Rp487,67 miliar, menanjak dari Rp423,39 miliar. Bagian rugi entitas asosiasi Rp4,16 miliar, susut dari Rp11,76 miliar. Beban keuangan Rp809,08 miliar, bengkak dari Rp806,69 miliar. Beban lainnya bersih Rp281,52 miliar, bengkak dari Rp123,50 miliar. 

Beban pajak penghasilan final Rp520,92 miliar, bengkak dari Rp368,06 miliar. Laba sebelum pajak Rp316,10 miliar, melejit dari Rp183,29 miliar. Total beban pajak penghasilan bersih Rp26,22 miliar, bengkak dari Rp8,08 miliar. Laba tahun berjalan sebesar Rp289,88 miliar, menanjak dari Rp175,20 miliar. 

Total ekuitas terakumulasi senilai Rp9,21 triliun, melesat dari akhir tahun sebelumnya sebesar Rp8,82 triliun. Jumlah liabilitas tercatat Rp31,27 triliun, bengkak dari Rp31,16 triliun. Jumlah aset Rp40,49 triliun, melejit dari edisi akhir 2022 sebesar Rp39,98 triliun. (*)