EmitenNews.com - Bekasi Fajar Industrial Estate (BEST) tahun lalu meraih untung Rp33,74 miliar. Berbalik melesat 147 persen dari edisi sama 2021 rugi Rp71,05 miliar. Alhasil, laba per saham dasar menjadi Rp3,50 per unit daripada tahun sebelumnya anjlok Rp7,37 per lembar. 


Lompatan laba itu, berkat dorongan pendapatan Rp542,83 miliar, naik 136 persen dari edisi sama 2021 sebesar Rp229,83 miliar. Beban pokok pendapatan bengkak 100 persen menjadi Rp224,35 miliar dari episode sama 2021 sejumlah Rp111,69 miliar. Laba kotor Rp318,47 miliar, melambung 169 persen daripada tahun sebelumnya Rp118,13 miliar. 


Beban penjualan Rp3,28 miliar, bengkak dari Rp827,91 juta. Beban umum dan administrasi Rp97,79 miliar dari Rp87,82 miliar. Beban keuangan Rp135,28 miliar naik dari Rp108,14 miliar. Beban lain-lain Rp34,69 miliar dari Rp13,71 miliar. Beban pajak final Rp11,61 miliar bengkak dari Rp4,38 miliar. 


Laba sebelum beban pajar Rp35,79 miliar, melangit 151 persen dari episode sama 2021 minus senilai Rp69,33 miliar. Beban pajak Rp2,06 miliar, melesat dari edisi sama 2021 sejumlah Rp1,75 miliar. Laba bersih tahun berjalan Rp33,72 miliar, menanjak 147 persen dari edisi sama 2021 tekor Rp71,09 miliar. 


Jumlah ekuitas naik menjadi Rp4,32 triliun dari posisi sama akhir 2021 sebesar Rp4,29 triliun. Jumlah liabilitas Rp1,74 triliun, turun dari episode sama 2021 sebesar Rp1,75 triliun. Total aset Rp6,07 triliun, menanjak dari periode sama 2021 sebesar Rp6,04 triliun. (*)