EmitenNews.com—PT Black Diamond Resources Tbk (COAL) sepanjang tahun 2022 berhasil membukukan laba bersih senilai Rp89,85 miliar. Capaian itu melejit 245,84 persen yoy dibandingkan 2021 senilai Rp25,98 miliar. 

 

Sehingga laba per saham dasar Emiten batu bara berkode saham COAL terdongkrak menjadi Rp21,14 per saham, dari semula Rp10,01 per saham.

 

Merujuk data laporan keuangan COAL yang di kutip, Selasa (4/4/2023). Kondisi ini terjadi berkat peningkatan pendapatan COAL sebesar 303,45% yoy menjadi Rp692,73 miliar. Pada tahun 2021, COAL membukukan penghasilan Rp171,69 miliar.

 

Kontribusi utama pendapatan COAL berasal dari ekspor batu bara total mencapai Rp585,10 miliar. Pasar domestik menyerap penjualan sebanyak Rp107,63 miliar.

 

Pelanggan utama COAL datang dari Royale Pacific Holding Ltd yang menghasilkan pemasukan bagi perseroan sebanyak Rp409,89 miliar, disusul East Gate Commodities Pte Ltd mencapai Rp175,20 miliar, dan PT Bloomindo Bumi Energi Rp69,75 miliar.

 

Lonjakan sisi top line mendorong beban pokok COAL membengkak 338,47% yoy menjadi Rp525,06 miliar, yang sebagian besar merupakan ongkos pengangkutan, pemakaian bahan bakar, hingga royalti.

 

Dari sisi neraca, jumlah aset COAL meningkat 205% yoy menjadi Rp603,17 miliar. Ini disebabkan adanya kenaikan aset persediaan, aset tetap dan aset hak guna.

 

"Sehubungan dengan kenaikan aktivitas peningkatan aktivitas produksi perseroan untuk memenuhi penjualan yang meningkat," tulis perseroan dalam keterangannya.

 

Jumlah utang (liabilitas) tumbuh 75,32% yoy menjadi Rp313,91 miliar, menyusul penyesuaian utang jangka pendek, sedangkan modal (ekuitas) melejit 264,72% yoy menjadi Rp289,25 miliar akibat kenaikan saldo laba.