Melesat 316 Persen, PGE (PGEO) Siapkan Capex USD250 Juta Untuk Periode 2023
Net profit margin (NPM) juga melesat dari 24% pada kuartal III/2021 menjadi 38,8% per akhir kuartal III/2022. Kinerja solid PGE didukung kesepakatan kontrak jangka panjang atau rata-rata di atas 20 tahun dengan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN sebagai offtaker tunggal. Posisi ini sekaligus memastikan perolehan arus kas yang dapat diprediksi
Berdasarkan data Thingeoenergy 2023, kapasitas terpasang panas bumi dunia pada 2022 mencapai 16.127 megawatt (MW). Amerika Serikat sebagai negara dengan kapasitas terpasang terbesar 3.974 MW, disusul Indonesia sebesar 2.356 MW, dan Filipina 1.935 MW.
Di sisi lain, Ditjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM mencatat realisasi kapasitas terpasang dari sumber energi baru terbarukan (EBT) hingga 2022 mencapai 12.557 Megawatt (MW), lebih dari target sebesar 12.529 MW. Dari jumlah tersebut, 8.680 MW merupakan PLT EBT ongrid atau tersambung dengan jaringan listrik PLN, dan selebihnya atau 3.877 MW adalah PLT EBT offgrid.
Dari total kapasitas terpasang energi panas bumi sebanyak 2.356 MW, PGE saat ini mengelola 13 wilayah kerja panas bumi dengan total kapasitas terpasang sebesar 1.877 MW. Rinciannya, sebanyak 672 MW dikelola langsung dan 1.205 MW melalui operasi bersama (join operation contract).
Adapun, kapasitas PLTP 672 MW (own operation) itu dibangkitkan dari 6 area, yaitu Kamojang 235 MW (Jawa Barat), Lahendong 120 MW (Sulawesi Utara), Ulubelu 220 MW (Lampung), Sibayak 12 MW (Sumatera Utara), Karaha 30 MW (Jawa Barat), dan Lumut Balai 55 MW (Sumatera Selatan).
Related News
ITMG Catat Laba Anjlok 53%, Pendapatan Susut 17% di 9 Bulan 2025
Dua Saham Lepas Suspensi! Satu Ngacir ARA, Satunya Tersungkur
Dua Saham Keluar dari FCA, Kompak Ngegas ARA
Terpangkas 98 Persen, Laba LPKR Sisa Rp368 Miliar
Harga Turun! Handi Sutanto Borong Saham Antam (ANTM)
Tertekan! Kuartal III 2025 CLAY Boncos 671 PersenĀ





