EmitenNews.com -Ditengah penurunan laba bersih yang cukup signifikan hiingga 28 persen yang menimpa emiten tambang PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) sepanjang semester I-2023 yang hanya terkumpul RpUSD873,83 juta dan pendapatan turun juga jadi USD3,47 miliar.

 

Adaro Energy Indonesia (ADRO) merealisasikan belanja modal USD269 juta (sekitar Rp 4,1 triliun) pada semester I-2023. Naik 71% dari USD157 juta (sekitar Rp 2,3 triliun) pada periode yang sama tahun lalu.

 

Pengeluaran belanja modal pada paruh pertama 2023 terutama digunakan untuk pembelian dan penggantian alat berat dan kapal, investasi awal pada smelter aluminium dan fasilitas pendukungnya, serta investasi pada infrastruktur.

 

"ADRO telah berinvestasi pada alat berat, tongkang, dan infrastruktur pendukung pada rantai pasokan, sambil memulai investasi di smelter aluminium dan fasilitas pendukungnya," ungkap manajemen Adaro (ADRO) dalam keterangan resmi dikutip Rabu (23/8/2023).

 

Sementara itu, Presiden Direktur dan Chief Executive Officer Adaro Energy, Garibaldi Thohir menyatakan, Adaro siap untuk ambil bagian dalam inisiatif hilirisasi Indonesia melalui smelter aluminium, yang mendapatkan pemenuhan keuangan di bulan Mei lalu.

 

"Hal ini menekankan komitmen kami terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan di jangka panjang melalui strategi tiga pilar," imbuhnya.

 

Sebagai informasi, pemenuhan keuangan (financial close) telah diperoleh pada bulan Mei 2023 untuk smelter aluminium dan fasilitas pendukung, sejumlah U$ 1,585 miliar dan Rp 2,5 triliun.