EmitenNews.com—PT Indofarma Tbk (INAF) menderita rugi bersih sebesar Rp183,11 miliar dalam sembilan bulan tahun 2022, atau memburuk dibanding periode sama tahun 2021 yang mencatatkan laba bersih sebesar Rp2,824 miliar.


Akibatnya, defisit membengkak dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp370,94 miliar.


Data tersebut tersaji dalam laporan keuangan kuartal III 2022 tanpa audit emiten farmasi BUMN itu yang diunggah pada laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (23/11/2022).


Rinciannya, penjualan bersih merosot 39,6 persen menjadi Rp904, 89 miliar karena penjualan obat ke pasar dalam negeri anjlok 52,1 persen yang tersisa Rp433,4 miliar.


Senasib, penjualan alat kesehatan, diagnostik dan lainnya turun 20,9 persen menjadi Rp446,84 miliar.


Walau beban pokok penjualan dapat ditekan sedalam 17,28 persen menjadi Rp828,55 miliar. Tapi laba tetap melorot 84,6 persen menjadi Rp76,342 miliar.


Sayangnya, beban usaha mencapai Rp236,45 miliar. Akibatnya, INAF mengalami rugi usaha sebesar Rp160,11 miliar.


Sementara itu, kewajiban berkurang 1,13 persen dibanding akhir tahun 2021 menjadi Rp1,486 triliun.


Pada sisi lain, ekuitas menyusut 36,02 persen menjadi Rp325,19 miliar. Sehingga aset turun 9,89 persen menjadi Rp1,812 triliun.