Royke Tumilaar menyatakan kredit akan tumbuh lebih agresif di kisaran 7% hingga 10% year on year (yoy) sepanjang tahun ini. ”


Strategi dengan banyak mengubah proses bisnis secara digital dan memperkuat manajemen risiko. Sektor yang prospektif banyak sekali, mulai banyak projek seperti pembangunan ibu kota baru, hilirisasi, pengolahan, serta keharusan pengolahan komoditi mentah di dalam negeri,” ujar Royke.


Selain itu, ia melihat sektor pertanian, logistik, dan kesehatan bisa diandalkan. Terlebih, pandemi akan mendorong perbaikan pada sistem kesehatan Indonesia. Begitupun dengan sektor properti yang akan mendapat angin segar dari pertumbuhan ekonomi.