Mengekor Wall Street, IHSG Kembali Melemah
Sejumlah pengunjung berjalan melalui koridor Bursa Efek Indonesia. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks bursa Wall Street kembali ditutup melemah. Itu dipicu kekhawatiran investor terhadap potensi guncangan ekonomi Amerika Serikat (AS) akibat penerapan kebijakan tarif impor. Ya, Presiden AS Donald Trump memastikan pemberlakuan tarif impor 25 persen untuk Meksiko dan Kanada serta tambahan tarif impor 10 persen untuk China.
Merespons kebijakan tersebut, presiden Meksiko Claudia Sheinbaum menyatakan akan membalas kebijakan tersebut. Caranya, dengan penerapan tarif, dan kebijakan lainnya. Kanada juga bakal melakukan hal serupa yaitu melakukan aksi balasan dengan menerapkan tarif impor 25 persen.
Tarif tersebut untuk barang impor senilai CAD155 miliar (CAD30 miliar langsung berlaku, sedangkan sisanya akan berlaku dalam 21 hari mendatang). China di sisi lain akan menerapkan tarif impor 15 persen untuk beberapa barang tertentu.
Koreksi indeks bursa Wall Street itu, diprediksi akan menjadi sentimen negatif untuk indeks harga saham gabungan (IHSG). Sementara itu, aksi beli investor asing berlanjut, dan lonjakan harga beberapa komoditas seperti emas, nikel, timah, batu bara, dan gas berpeluang menjadi katalis positif pasar.
Sepanjang perdagangan hari ini, Rabu, 5 Maret 2025, Indeks diprediksi akan bergerak bervariasi cenderung melemah dengan kisaran support 6.270-6.160, dan resistance level 6.490-6.600. Berdasar data itu, Retail Research CGS International Sekuritas Indonesia menyodorkan saham MIKA, PWON, ICBP, JPFA, PGAS, dan AMRT. (*)
Related News
Sideways, IHSG Jelajahi Level 8.600
Aksi Jual Tekan IHSG, Gulung Saham MBMA, TINS, dan SMBR
IHSG Kembali ke Zona Merah, Level 8.600 Jebol!
IHSG Melemah Jelang Libur Nataru, Sesi I Ditutup di Level 8.614
Industri Pulp dan Kertas Sumbang 15,55 Persen Emisi Industri
Bapanas Bakal Sikat Pelanggar HET dan HAP Bapok Jelang Nataru





