EmitenNews.com - Molnuvirapir mendapat pesaing tangguh. Produsen vaksin Pfizer memperkenalkan obat antivirus Covid-19 yang diklaim lebih berkhasiat dari Molnuvirapir. Molnuvirapir, obat produk Amerika Serikat, sudah memperoleh persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat untuk diberikan ke orang terkonfirmasi positif COVID-19, namun belum masuk rumah sakit.


"Molnuvirapir sama seperti yang membuat Ivermectin. Ada saingannya. Baru keluar hari ini dari Pfizer. Tetapi, apakah sudah sejauh Molnuvirapir mendapatkan persetujuan, masih agak tertinggal di belakang," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari YouTube DPR RI di Jakarta, Senin (8/11/2021).


Menkes Budi Gunadi mengatakan, Molnuvirapir sudah memperoleh persetujuan dari Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat. Jadi, sudah bisa diberikan ke orang yang terkonfirmasi positif COVID-19, namun belum masuk rumah sakit.


"Berdasarkan uji klinisnya, Molnuvirapir ini bisa mengurangi 50 persen seorang masuk ke rumah sakit," katanya.


Sementara itu, kata Budi Gunadi, produsen Pfizer mengklaim obat antivirus buatan mereka memiliki khasiat lebih tinggi. "Bisa mengurangi derajat keparahan masuk rumah sakitnya di atas 80 persen, malah ada yang bilang sampai 85 persen."


Strategi therapiutik atau pengobatan sebagai salah satu dari empat strategi pemerintah dalam menangani pandemi memang terus bergerak. Molnuvirapir yang diproduksi perusahaan farmasi Amerika Serikat bernama Merck sudah memberikan lisensi kepada delapan perusahaan di India untuk proses produksi.


"Struktur industri farmasi di India kuat dan murah, mulai dari hulu ke hilir sehingga alat kesehatan dan obat-obatan jauh lebih murah dari harga di dunia," kata Menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin. ***