EmitenNews.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati memiliki harapan besar bahwa Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dapat memformulasikan kebijakan fiskal yang baik. Salah satunya mampu menciptakan dan memperluas kesempatan sektor industri di Indonesia, serta kebijakan mengenai perpajakan dan bukan pajak.


Hal itu diungkapkan Menkeu saat menghadiri townhall meeting BKF Tahun 2023 yang diadakan pada Kamis (06/07) secara luring sekaligus peringatan hari ulang tahun ke 17 BKF. Menkeu menyebut, bahwa usia 17 tahun merupakan usia yang cukup matang bagi BKF untuk memiliki pemikiran, mental dan karakter yang kuat bagi masa depan Indonesia.


“Saya ingin teman-teman BKF menggambarkan sikap mental, cara berpikir Indonesia yang beragam namun satu komitmen. Itu akan sangat menentukan bagaimana cara Anda melihat masalah, mencari jalan keluar, mencari solusi, menginterpretasikan sebuah kejadian, dan kemudian membuat respons, termasuk cara peka terhadap sebuah situasi,” tegas Sri Mulyani.


Menkeu juga mengingatkan, terdapat tiga fungsi utama dari kebijakan fiskal yang harus terus diperkuat, yaitu fungsi alokasi, distribusi, dan stabilisasi. Dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dijelaskan bahwa anggaran negara harus diarahkan untuk mengurangi pengangguran dan pemborosan sumber daya, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas perekonomian.


Fungsi distribusi mengarah pada kebijakan anggaran negara harus memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan. Fungsi stabilisasi mengandung arti bahwa anggaran pemerintah menjadi alat untuk memelihara dan mengupayakan keseimbangan fundamental perekonomian.


Dengan begitu, Menkeu menghimbau kepada seluruh jajaran BKF untuk terus belajar dan memperbaiki kualitas diri pribadi dan organisasinya.


“Perjalanan republik itu identik dengan perjalanan Anda semua, mulai dari cara berpikir, melihat masalah, menganalisa, memformulasikan kebijakan, sangat-sangat menentukan,” ungkapnya.


Untuk itu Menkeu menghimbau, agar seluruh jajaran BKF dapat lebih berkontribusi kepada bangsa dengan memformulasikan kebijakan yang memiliki dampak yang sangat luas dalam menghadapi tantangan global seperti geopolitik, perubahan iklim dan digital tekhnologi, mulai dari sisi kebijakan, institusi, edukasi, market, insfrastruktur, hingga pemerintahannya.


Sehingga menurutnya, BKF bisa mendefinisikan dan mendesain kebijakan fiskal yang lebih teratur, kredibel, berkualitas, serta menjawab tantangan jaman hari ini dan ke depan.


“Pesan saya gunakan wewenang anda ini untuk memberi yang terbaik bagi Indonesia. Ayo bersibuk-sibuk untuk ngomongin substansi, mikirin masa depan Indonesia, cari solusi, baca data, kontestasi antar pikiran, berkolaborasi dan sinergi,” pesan Menkeu.


Di akhir, Menkeu juga berpesan, bahwa untuk membentuk Indonesia terus maju, adil, makmur, dan sejahtera, membutuhkan orang-orang yang memiliki skill yang memadai, visi yang luas, mental yang kuat, jiwa yang betul betul tidak pernah lelah mencintai Indonesia dan terus berprestasi.(*)