Mesin Penggilingan Semen Indonesia (SMGR) Pakai 100 Persen CNG Guna Turunkan Emisi Karbon

EmitenNews.com - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), atau SIG, terus melakukan usaha guna mengurangi emisi karbon dalam operasionalnya, salah satunya melalui inovasi yang dilakukan oleh anak perusahaannya, PT Semen Gresik (SG) Pabrik Rembang.
Inovasi tersebut melibatkan konversi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) pada tahap akhir produksi semen, khususnya dalam pengoperasian finish mill. SG Pabrik Rembang berhasil melakukan konversi sepenuhnya dari penggunaan BBM ke Gas Alam Terkompresi (Compressed Natural Gas/CNG), sebuah solusi yang lebih ramah lingkungan. CNG sendiri adalah bahan bakar gas yang dihasilkan dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam.
CNG dipercaya jauh lebih ramah lingkungan karena menghasilkan emisi lebih rendah dibanding bahan bakar fosil lain, karena mengandung lebih sedikit karbon dan menghasilkan sedikit emisi polutan.
"Penggunaan CNG yang ramah lingkungan oleh PT Semen Gresik di Pabrik Rembang merupakan wujud nyata kontribusi kami dalam menurunkan emisi karbon," ujar Corporate Secretary SMGR, Vita Mahreyni, dalam keterangan resminya, dikutip Senin (12/2).
Dengan mengkonversi BBM ke CNG, menurut Vita, emisi karbon CO2 dari hasil pembakaran bisa ditekan dari 74,1 kg CO2/GJ menjadi 56,1 kg CO2/GJ.
"Selain lebih ramah lingkungan, CNG juga memiliki kelebihan lain, seperti lebih ekonomis dan membuat proses pemeliharaan alat menjadi lebih mudah. Selain harga perolehan CNG lebih murah dibandingkan solar, efisiensi pembakaran gas juga lebih baik, sehingga membantu menurunkan konsumsi bahan bakar dan emisi CO2," tutur Vita.
Hal ini, dikatakan Vita, sejalan dengan inisiatif strategis SIG selaku holding company dalam meningkatkan keunggulan operasional melalui berbagai program efisiensi.
Vita juga menyebutkan bahwa penggunaan sumber energi alternatif seperti panel surya dan biomassa di PT Semen Gresik Pabrik Rembang terus mengalami peningkatan. Saat ini, terdapat 30 panel surya yang telah terpasang dengan kapasitas sebesar 14,55 kWp.
Sementara itu, pemanfaatan biomassa dari sekam padi, tongkol jagung, plastik kemasan, dan limbah kulit untuk menggantikan energi panas atau thermal substitution rate (TSR) telah mencapai 1,5 persen pada tahun 2023. Upaya-upaya strategis dan inovatif, termasuk program konversi dari bahan bakar fosil ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan, telah membawa PT Semen Gresik Pabrik Rembang meraih sejumlah prestasi di bidang perlindungan lingkungan.
Adapun prestasi yang dimaksud adalah seperti penghargaan Good Mining Practice dan Tamasya (Tambang Menyejahterakan Masyarakat) Award dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Related News

Perkuat Sinergi, TCL Indonesia Gelar National Dealer Gathering 2025

PPH 21 dan PPN Bawa Penerimaan Pajak Bulan Maret Alami Rebound

Percepat Program Prioritas, Pemerintah Buka Blokir Anggaran Rp86,6T

Indonesia Bersaing dengan 72 Negara dalam Negosiasi Tarif dengan AS

BPS: April 2025 Terjadi Inflasi 1,95 Persen YoY

Lagi; Harga Emas Antam Turun Rp20.000 per Gram