EmitenNews – Ambisi pembangunan, terutama infrastruktur, di Indonesia menjadi salah satu peluang menarik investasi di sektor properti pada 2018. Di mata investor asing, Negara ini diposisikan hampir sama dengan India. Direktur Jasa Pasar Modal dan Investasi Colliers International Indonesia, Steve Atherton, menyebut bagi Indonesia, walaupun ada optimisme baru di kalangan investor asing pada sektor properti, sifatnya masih lebih berhati-hati. ”Minat utama tetap mengakuisisi pendapatan yang ada yang menghasilkan gedung perkantoran dan bangunan logistic,” ucapnya, dalam riset terbaru dipublikasi hari ini (29/01). Dari perkembangan terbaru, minat pengembang asing sebagian besar terlihat masih berada di segmen apartemen menengah ke bawah, menengah dan menengah, serta pengembangan dan logistik campuran di Indonesia. Banyak investor baru yang menurutnya mencari hubungan jangka panjang dengan satu atau lebih pengembang lokal berpengalaman. ”Dimana mereka dapat berinvestasi bersama dan mengembangkan beberapa proyek selama periode 5 sampai 10 tahun ke depan,” kata dia. Managing Director Capital Markets and Investment Services Colliers International untuk kawasan Asia, Terence Tang, mengungkapkan sentimen di beberapa pasar negara berkembang adalah terkait kebijakan peraturan. Termasuk di Indonesia dan India. Khusus di sektor properti, menurutnya, walau bagaimanapun investor mengukur perubahan kebijakan dan peraturan di tengah lingkungan politik yang terus berubah. Meski begitu, kata dia, perubahan dan rencana pembangunan ambisius yang terbentuk di Indonesia dan termasuk India serta Negara berkembang lainnya di Asia akan menjadi pendorong utama peluang pada 2018 dan seterusnya. ”Di China, misalnya, dua transaksi pembangunan kembali kota di Delta Sungai Mutiara pada kuartal 4 (2017) mencapai USD1,1 miliar. Para pemimpin berencana untuk mengubah Beijing, Shanghai, dan Chengdu menjadi gerbang internasional atau kota global pada tahun 2035 akan membuka jalan bagi perumahan yang menarik dan peluang investasi komersial,” ungkapnya. Hasil riset Colliers International (CIGI, kode sahamnya di Nasdaq) geliat pembangunan di Asia terutama jajaran Negara berkembang menghasilkan catatan positif di sektor properti pada 2017. ”Pada 2017 diakhiri dengan serangkaian aktivitas di seluruh wilayah yang menunjukkan sedikit tanda mereda saat memasuki tahun baru (2018). Segmen perkantoran di Hong Kong, Shanghai, dan Singapura menonjol sebagai fokus utama bagi investor, menandakan prospek bisnis yang membaik didukung oleh rebound investasi, perdagangan, dan manufaktur,” terusnya. Di Hong Kong, tercipta rekor baru di pasar perumahan mewah yang terjual dengan harga di atas USD16.700 per meter persegi. Momentum kenaikan diperkirakan akan berlanjut sepanjang tahun 2018, terutama di sektor perkantoran dan perumahan. Pasar di Singapura juga membaik. Menurutnya, pengembang dan investor secara agresif mengejar kesepakatan di sektor residensial dan komersial. Di Shanghai, kantor, taman bisnis, dan aset campuran terus mendominasi fokus investor. Rencana untuk mengembangkan kota itu menjadi pusat keuangan dan inovasi nasional dan global akan membantu memastikan sebagai tujuan investasi paling aktif di China pada 2018. ”Investasi tetap menjadi pendorong utama di balik akuisisi, yang mencakup 13 dari 17 total transaksi sebesar USD4 miliar atau sekitar 93 persen dari total volume transaksi untuk kuartal ke-4. Tren positif ini diperkirakan berlanjut sepanjang kuartal 1 2018.”