EmitenNews.com - Emiten teknologi informasi dan komunikasi (TIK), PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL), meraih pendapatan sebesar Rp5,1 triliun pada kuartal I 2024, tumbuh 12,3% dari periode yang sama tahun 2023.

Dengan perolehan pendapatan tersebut, MTDL membukukan laba bersih Rp 147,3 miliar pada periode Januari–Maret 2024 ini, relatif stabil atau tumbuh 0,7% YoY.

“Kami bersyukur, bahwa di tengah situasi dimana banyak pihak memilih bersikap wait and see karena menunggu kepastian atas hasil pemilihan presiden, pendapatan MTDL dapat meningkat double digit di kuartal pertama 2024 ini,” kata Presiden Direktur MTDL, Susanto Djaja dalam keterangannya, Kamis (2/5/2024).

Kenaikan pendapatan Perseroan terutama didorong oleh pendapatan Unit Bisnis Distribusi yang bertumbuh 20,0% YoY. Pertumbuhan pendapatan Unit Bisnis Distribusi mayoritas didorong oleh penjualan smartphone yang meningkat secara signifikan dan bertumbuhnya penjualan PC & notebook, yang menandakan recovery trend untuk segmen Consumer Distribusi. Selain itu diverfikasi penjualan produk TIK yang sangat beragam turut menyeimbangkan resiko Perusahaan.

Banyaknya pelaku bisnis yang memilih menunda belanja bisnis karena menunggu kepastian politik, turut membuat sedikit 

penurunan pada pendapatan Unit Bisnis Solusi & Konsultasi sekitar 3,5% YoY. Di mana mayoritas pendapatan masih didorong oleh tren Cloud, Business Application, Digital Business Platform, hingga Cybersecurity turun menyumbangkan pertumbuhan. 

Penjualan jasa layanan unit bisnis ini kepada sektor Enterprise, seperti industri layanan keuangan Bank & Non-Bank, telekomunikasi, Oil & Gas, serta manufaktur terus bertumbuh.

Melihat kinerja pendapatan yang tetap dapat tumbuh secara meyakinkan dalam situasi kuartal pertama di 2024, Perseroan optimis bisa mengejar pertumbuhan yang lebih stabil di Semester 2 tahun ini, sehingga target pendapatan sebesar Rp25 triliun dinilai masih achievable.

Strategi perseroan adalah terus memberikan layanan solusi komprehensif yang relevan di market, menambah portofolio produk sesuai dengan kebutuhan pasar, dan terus menjadi pemain yang dominan dengan menjaga presensi perseroan di pasar. 

“Kami akan terus mengeksplorasi kemungkinan bersinergi dalam pembangunan solusi transformasi digital yang didukung oleh solusi Cloud, Data, dan Artificial Intelligence,” lanjut Susanto.

Salah satunya, baru-baru ini Unit Bisnis Solusi & Konsultasi telah bekerja sama dengan Microsoft Azure OpenAI untuk mempercepat adopsi AI di Indonesia. 

“Meskipun kontribusinya masih tergolong kecil, potensi di masa depan sangatlah besar, karena berpotensi menyebabkan efek domino, di mana tidak hanya meningkatkan penjualan software yang terkait dengan AI saja, tetapi juga berpotensi untuk meningkatkan infrastruktur hardware dan surrounding application yang lain,” tutupnya.