EmitenNews.com — PT Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) atau emiten berkode ISAT itu melaporkan kinerja perusahaan untuk pertama kalinya pasca merger Indosat Ooredoo dan Hutchison 3 Indonesia (Tri) pada awal 4 Januari 2022.


Usai resmi bersatu awal tahun, Indosat Ooreodo Hutchison meluncurkan beberapa inisiatif kinerja dengan ekspansi, mulai dari menyediakan pinjaman digital UCan dan Bima Kredit.


Operator seluler ini memperkuat kerja sama dengan para mitra global perusahaan Mobile World Congress (MWC) untuk membawa teknologi dan solusinya ke Indonesia.


Di saat bersamaan, perusahaan melakukan integrasi karyawan dan jaringan milik Indosat dan Tri. Khusus untuk jaringan, Indosat Ooredoo Hutchison sudah mengintegrasikan 1.000 site dari total 43 ribu unit.


Dengan menggunakan teknologi Multi Operator Core Network (MOCN) yang dilakukan bertahap, proses integrasi jaringan diklaim dapat dilakukan dengan cepat dan ditargetkan beres di tahun ini juga.


Dengan kekuatan lebih besar, Indosat Ooredoo Hutchison menjanjikan akan terus memberikan pengalaman digital berkelas kepada pelanggan serta mempercepat transformasi digital Indonesia.


Dengan penggabungan kedua operator seluler ini, Indosat Ooredoo Hutchison jadi memiliki total pelanggan 94,6 juta yang menjadikannya operator seluler terbesar kedua di Indonesia setelah Telkomsel.


Pada kuartal pertama, perusahaan mencatatkan total pendapatan yang meningkat 48% menjadi Rp10,8 triliun.


Kemudian, EBITDA mengalami pertumbuhan 29,1% menjadi Rp4,3 triliun dengan margin EBITDA mencapai 40,3%. Adapun, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp129 miliar.


"Hasil ini mencerminkan visi yang kami bayangkan untuk IOH melalui merger dengan skala yang ditingkatkan, kekuatan finansial, dan kemampuan yang memungkinkan kami mempercepat pertumbuhan dan transformasi ekonomi Indonesia menjadi masyarakat digital," ujar President Director and CEO Indosat Ooredoo Hutchison, Vikram Sinha.


Dalam jangka panjang, Indosat Ooredoo Hutchison akan mendukung pemerintah dalam memberikan pemerataan akses teknologi digital di Indonesia dengan memperkuat infrastruktur jaringan dengan penambahan 11.400 site baru dan perluasan jangkauan jaringan ke 7.660 desa baru di seluruh tanah air, yang ditargetkan selesai pada tahun akhir tahun 2025.