EmitenNews.com - Direktur Utama PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel), Theodorus Ardi Hartoko, optimistis BUMN itu bisa terus mampu membangun layanan telekomunikasi berkualitas di seluruh wilayah Indonesia. Termasuk di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T).


Pria yang akrab dipanggil Teddy ini baru saja dianugerahi tanda kehormatan Satyalancana Pembangunan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) karena dinilai berhasil menginisiasi dan membangun program Base Transceiver Station (BTS) Perbatasan di daerah 3T sejak 2011.


Dalam keterangan di Jakarta, Kamis, Teddy mengatakan, penganugerahan penghargaan itu sebuah penghormatan terhadap kontribusi perusahaan bagi pembangunan layanan telekomunikasi di seluruh penjuru Indonesia, khususnya di daerah 3T.


"Kami berterima kasih kepada semua pihak yang terlibat sehingga pembangunan dapat terlaksana dengan baik, walaupun banyak rintangan dan hambatan dalam pejalanannya," katanya. Ia berharap apresiasi itu memberikan energi dan inovasi baru untuk terus memberikan karya positif yang dapat dirasakan seluruh lapisan masyarakat.


Melalui Mitratel, yang merupakan anak usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Teddy berperan besar dalam pembangunan 516 menara telekomunikasi dan 60 menara transmisi backbone, khususnya di Papua dan Natuna.


Program pembangunan menara tersebut guna menghubungkan antar wilayah untuk mengakomodasi konektivitas telekomunikasi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat mengakses layanan telekomunikasi dan data secara adil, merata, dan berdaulat di wilayah NKRI.


Adapun penyediaan BTS di wilayah blankspot telekomunikasi merupakan salah satu program Universal Service Obligation (USO) yang dilaksanakan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).


Program itu merupakan salah satu strategi untuk mengurangi kesenjangan telekomunikasi dengan penyediaan layanan seluler telefoni dasar di daerah yang belum mendapatkan sinyal.


Sampai saat ini, BAKTI telah membangun di 1.682 lokasi yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, khususnya daerah 3T.


Mitratel kemudian mengambil peran dengan ikut berpartisipasi dalam pelelangan umum dari BAKTI melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak 2011. Mitratel berperan dalam membangun lebih dari 30 persen menara telekomunikasi yang telah dibangun BAKTI hingga saat ini.


Mitratel telah membangun 516 site BTS Perbatasan di seluruh Indonesia, dimana jumlah site terbanyak yang dikerjakan oleh perusahaan adalah site-site di wilayah Maluku dan Papua, yakni sebanyak 364 site atau sebesar 70 persen dari semua site yang telah dibangun Mitratel.(fj)