EmitenNews.com — PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel akan memperluas portofolio non-menara, yakni  fiber optic  dan  egde infra solution . Saat ini perusahaan sedang membangun sekitar 7.000 km jaringan fiber yang ditargetkan selesai semester II 2022.

 

"Kami tidak hanya berhenti pada penyediaan  tower  tapi masuk portofolio  related tower  seperti  fiber optic  untuk memastikan BTS  quality of service  yang baik, penyediaan  power to tower  dan  egde infra solution  atau  mini data center  yang dipasang pada  tower ," jelas Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam FGD Telkom Grup di Yogyakarta, Rabu (8/6/2022).

 

Theodorus menambahkan tahap selanjutnya pembangunan  mini data center  atau  edge infra solution  yang menyasar para pengguna yang sensitif terhadap latensi. "Kami akan kembangkan  fiber optic ,  microcell ,  power to tower , dan  edge infra solution ," jelas dia.

 

Menurut Theodorus, perluasan portofolio tersebut untuk mencapai visi misi Mitratel menjadi  digital infrastructure company , tidak hanya melalui aksi inorganik dan agresif dalam penetrasi pasar melalui aksi organik tetapi juga melakukan penambahan portfolio baru.

 

Selain itu, Mitratel juga masih memiliki peluang pertumbuhan yang sangat tinggi. Sebagai perusahaan dengan kepemilikan tower menara terbanyak yakni 28.577 unit menara, Mitratel akan meningkatkan  tenancy ratio  dan menambah jumlah menara melalui akuisisi.

 

"Jadi ruang kami untuk tumbuh masih sangat besar untuk meningkatkan  tenancy ratio  karena 58%  tower  kami ada di luar Jawa yang menjadi daya tarik operator telekomunikasi untuk memperluas jaringannya dan pertumbuhan ekonomi pesat di Sumatera, Kalimantan, dan lainnya," ujar dia.

 

Mitratel juga memiliki  competitiveness  berupa sinergis dengan Grup Telkom yang menjadi modal besar perusahaan untuk ditawarkan kepada para tenant.

 

Sementara itu, terkait  buyback  saham, Direktur Investasi Mitratel, Hendra Purnama mengatakan harga saham MTEL di pasar saat ini tidak mencerminkan kondisi fundamental perusahaan. Hal itulah yang melatarbelakangi dilakukannya pembelian kembali saham Mitratel.

 

" Intention -nya terutama yaitu yang waktu kita  announce  adalah karena kita melihat ada gap antara  valuation  dengan yang ada di  market  saat itu," kata Hendra.