EmitenNews.com - PT Aneka Tambang alias Antam (ANTM) bersiap mengoperasikan Smelter Feronikel awal 2023. Tepatnya, dipatok beroperasi pada pengujung kuartal I-2023. Molor dari proyeksi awal dengan target operasi akhir 2022.


Saat ini, Antam tengah menuntaskan proyek smelter dengan tambahan kapasitas 13,5 kilo ton di Halmahera. Antam menghadapi dua masalah dalam pembangunan smelter tersebut. Pertama masalah refractory smelter, dan penyediaan suplai listrik dari PLN. Soal refractory smelter, sudah berjalan baik, dan sesuai rencana, termasuk procurement proses untuk produksi.


Sedang penyediaan listrik seperti skema sebelumnya, oleh PLN sudah berjalan baik. Antam berharap akhir 2022, PLN bisa menyediakan kapasitas tambahan 60 Mega Watt (MW), dan akhir kuartal I-2023 penyediaan sisanya. ”Jadi, smelter ini masih sesuai rencana kuartal I-2023 proyek FeNi Haltim berjalan dengan baik,” tegas Direktur Operasi dan Produksi PT Antam I Dewa Bagus Sugata Wirantaya. 


PLN disebut-sebut telah siap memasok kebutuhan listrik Antam 75 MW selama 30 tahun ke depan. PLN menyiapkan kapasitas lebih besar yaitu 111 MW untuk menjamin keandalan pasokan, dan mengantisipasi pertumbuhan kebutuhan smelter Antam ke depan. 


Berdasar rencana, pasokan listrik terbagi menjadi dua tahap. Pertama, selama enam bulan ke depan PLN akan memasok kebutuhan listrik Antam sebesar 51 MW. Kedua, PLN akan merampungkan pasokan listrik 60 MW untuk keperluan listrik smelter feronikel selama 12 bulan. (*)