EmitenNews.com - Seharian kemarin warganet, terutama pengguna Facebook, mengeluhkan adanya gangguan yang menyebabkan mereka kesulitan mengakses aplikasi media sosial dalam grup Facebook. Yakni WhatsApp, Instagram dan Facebook sendiri.


Meskipun hari ini perlahan mulai pulih, manajemen Facebook meminta maaf dan keluar memberikan penjelasan penyebab terganggunya tiga aplikasi paling populer dan memiliki pengguna terbanyak sejagat tersebut.


"Kepada komunitas besar orang dan bisnis di seluruh dunia yang bergantung pada kami: kami minta maaf. Kami telah bekerja keras untuk memulihkan akses ke aplikasi dan layanan kami, dan dengan senang hati melaporkan bahwa mereka (WhatsApp, Instagram, Facebook) telah kembali online sekarang. Terima kasih telah menemani kami," tulis Facebook di akun resmi Twitter, @facebook.


Bebebapa jam sebelumnya ketika aplikasi masih ngadat, akun Facebook group itu sudah juga meminta maaf. "Kami menyadari bahwa beberapa orang mengalami kesulitan mengakses aplikasi dan produk kami. Kami sedang berupaya agar semuanya kembali normal secepat mungkin, dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," katanya.


Hal serupa juga disampaikan akun pengelola aplikasi Facebook. "Kami menyadari bahwa beberapa orang mengalami kesulitan mengakses aplikasi Facebook. Kami sedang berupaya agar semuanya kembali normal secepat mungkin, dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini," tulis @facebookapp.

Tapi pagi ini, setelah aplikasi Facebook beranjak normal, @facebookapp menyampaikan, "Kami kembali online! Terima kasih atas kesabaran Anda dan kami dengan tulus meminta maaf kepada semua orang yang terkena dampak pemadaman."


Di akun Twitternya CTO (Chief of Technikal Officer) atau Direktur Teknik Facebook group,
Mike Schroepfer, juga meminta maaf seraya menjelaskan penyebab gangguan aplikasi mereka.


"Permintaan maaf tulus kami sampaikan kepada semua orang yang terkena dampak penghentian layanan yang didukung Facebook saat ini. Kami mengalami masalah jaringan dan tim bekerja secepat mungkin untuk men-debug dan memulihkan secepat mungkin," tulis Mike.


Dan ketika aplikasi mulai kembali bisa diakses, ia kembali nge-twit: "Layanan Facebook sudah bisa kembali online sekarang. Mungkin perlu waktu untuk mencapai 100%. Untuk setiap bisnis kecil dan besar, keluarga, dan individu yang bergantung pada kami, saya minta maaf," katanya.


Terkait penyebab gangguan di aplikasi-aplikasi dalam jaringan Facebook, website Facebook Enginerering memberikan penjelasan tertulis yang ditulis oleh Santosh Janardhan.


Berikut penjelasan selengkapnya :


"Kepada semua orang dan bisnis di seluruh dunia yang bergantung pada kami, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh pemadaman hari ini di seluruh platform kami. Kami telah bekerja sekeras yang kami bisa untuk memulihkan akses, dan sistem kami sekarang kembali dan berjalan. Penyebab yang mendasari pemadaman ini juga berdampak pada banyak alat dan sistem internal yang kami gunakan dalam operasi sehari-hari kami, mempersulit upaya kami untuk mendiagnosis dan menyelesaikan masalah dengan cepat.


Tim teknik kami telah mengetahui bahwa perubahan konfigurasi pada router tulang punggung yang mengkoordinasikan lalu lintas jaringan antara pusat data kami menyebabkan masalah yang mengganggu komunikasi ini. Gangguan terhadap lalu lintas jaringan ini memiliki efek cascading pada cara pusat data kami berkomunikasi, membuat layanan kami terhenti.


Layanan kami sekarang kembali online dan kami secara aktif bekerja untuk sepenuhnya mengembalikannya ke operasi reguler. Kami ingin menjelaskan saat ini kami percaya akar penyebab pemadaman ini adalah perubahan konfigurasi yang salah. Kami juga tidak memiliki bukti bahwa data pengguna dikompromikan sebagai akibat dari downtime ini.


Orang-orang dan bisnis di seluruh dunia bergantung pada kita setiap hari untuk tetap terhubung. Kami memahami dampak pemadaman seperti ini terhadap kehidupan masyarakat, dan tanggung jawab kami untuk memberi tahu orang-orang tentang gangguan pada layanan kami. Kami meminta maaf kepada semua yang terkena dampak, dan kami bekerja untuk memahami lebih lanjut tentang apa yang terjadi hari ini sehingga kami dapat terus membuat infrastruktur kami lebih tangguh."(fj)