EmitenNews.com—Emiten anyar PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ) menargetkan pendapatan sebesar Rp43 miliar di sepanjang 2023. Produsen makanan bayi yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini juga membidik kenaikan laba hingga 15%.

 

Direktur Utama Hassana Boga Lutfiel Hakim optimistis perseroan dapat mencapai target tersebut. Menurutnya, tren makanan bayi saat ini tengah mengalami kenaikan tren, sehingga perseroan optimistis kinerja ke depan juga akan baik.

 

"Karena trennya sedang naik, kami berharapnya bisa mencapai lebih dari target," kata Lutfiel saat ditemui di Gedung Bursa Efek Indonesia, Senin (6/2/2023).

 

Lutfiel menyebut, langkah perseroan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) merupakan peluang dalam meningkatkan kinerja perseroan.

 

Sebagaimana diketahui, usai IPO, perseroan yang melantai dengan kode NAYZ ini akan membangun pabrik baru yang berlokasi di Bogor untuk menambah kapasitas produksinya. Adapun perseroan menggelontorkan dana investasi sebesar Rp20 hingga Rp30 miliar untuk pembangunan pabrik baru tersebut.

 

Nantinya, dengan pabrik baru kapasitas produksi perseroan akan meningkat hingga 20 kali lipat dari pabrik yang sudah beroperasi saat ini. Pabrik baru NAYZ diperkirakan beroperasi pada awal 2024 mendatang.

 

"Kami sangat optimistis karena kami memang tumbuh dari bawah, artinya kami tumbuh sesuai dengan kebutuhan pelanggan," ujar dia.

 

Di samping itu, NAYZ juga tengah menjajaki peluang untuk mengekspor produknya ke pasar Asia Tenggara. Perseroan mengincar kawasan Asia Tenggara karena merasa produk miliknya lebih diminati di negara-negara berkembang.

 

Penjajakan ekspor ke kawasan Asia Tenggara juga dilakukan karena produk perseroan berbasis beras, di mana konsumen beras terbesar adalah masyarakat Asia Tenggara. NAYZ juga mengandalkan produk non instan dan diproduksi rumahan atau homemade untuk menjadi nilai jual yang penting.