Naik 83,26 Persen dalam Waktu Singkat, BEI Pantau Pergerakan Saham SGER

EmitenNews.com -Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini tengah mencermati pola transaksi saham PT Sumber Global Energy Tbk. (SGER). Saham SGER tersebut di pantau lantaran terjadi peningkatan harga yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity/UMA).
Saham seger dalam kurun waktu sejak Kamis 23 Februari 2022 hingga Penutupan Jumat 11 Maret 2022 telah mengalami lonjakan harga hingga 83,26 persen dari level Rp1.315 per saham atau naik 1.095 poin ke Rp2.410 per saham.
Patut dicermati kembali bahwa Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang - undangan di bidang Pasar Modal.
Informasi terakhir mengenai Perusahaan Tercatat adalah informasi tanggal 11 Maret 2022 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) terkait pencatatan saham. Sebelumnya Bursa telah mengumumkan UMA (Unusual Market Activity) pada tanggal 11 Oktober 2021 atas perdagangan saham SGER.
"Sehubungan dengan terjadinya UMA atas perdagangan saham SGER meminta para investor untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa."tulis Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI, Lidia M. Panjaitan, dalam surat keterbukaan Informasi BEI, Selasa (23/2).
Selain itu, Bursa juga menghimbau agar para investor mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, serta mengkaji kembali rencana corporate action perseroan apabila belum mendapatkan persetujuan RUPS.
"Investor juga diharapkan mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi,"tegasnya.
Related News

Transaksi RI-Jepang Tanpa Dolar AS, Nilainya Capai USD5,1 Miliar

Terus Menggeliat, Bursa Karbon Indonesia Catat Transaksi Rp78,37M

Kode Domisili Dibuka, Sekuritas Nilai Implementasi Masih Kurang!

BEI Umumkan Semesta Indovest (MG) Penuhi Syarat Lakukan Short Selling

BI Rate Turun, OJK Imbau Bank Sesuaikan Tingkat Suku Bunganya

Ekonom Trimegah Lihat Masih ada Ruang Pemangkasan BI Rate Lagi