NINE Tak Henti Dilego Investor Cayman Islands, Ada Apa?

Pengurus Techno9 Indonesia berfose bersama usai konferensi pers. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Advance Opportunities Fund (AOF) investor Cayman Islands sekaligus korporasi asal Singapura yang merupakan salah satu pemegang saham utama PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE).
Tercatat dalam dua bulan ini per Senin (16/6) ini telah melepas sebanyak 110.308.700 lembar saham NINE dalam serangkaian transaksi yang berlangsung sejak 30 April hingga 12 Juni 2025. Nilai total divestasi ini mencapai Rp12,37 miliar.
Setelah serangkaian divestasi senilai Rp12,37 miliar tersebut, kepemilikan AOF terhadap NINE menyusut lebih dari separuh kepemilikan.
Sebelumnya AOF memiliki sekitar 304,5 juta lembar saham (14,12%) kini menyusut menjadi 135,8 juta lembar saham (6,3%).
“Penjualan dilakukan untuk pengelolaan aktif portofolio dengan kepemilikan saham langsung,” ujar Nuzwan Ghufron Direktur Utama NINE dalam keterangan resminya.
Dalam laporan resmi perusahaan, penjualan ini merupakan bagian dari strategi pengelolaan aktif portofolio investasi. Transaksi dilakukan secara bertahap, dengan harga jual berkisar antara Rp135 hingga Rp83 per saham.
Sebagai informasi NINE sempat mencetak harga All-Time High (ATH) pada (20/3/2025) yakni, di level Rp326.
Pasca mencetak ATH, berhari-hari harga sahamnya menurun terus menerus hingga tiga bulan terakhir Jumat (20/6) ke level harga Rp70.
Bila dikalkulasikan rasio penurunannya dari harga ATH Rp326 hingga ke Rp70 ditaksir sudah merosot lebih dari 78,53%.
Per 30 April 2025, Advance Opportunities Fund melepas sebanyak 20 juta saham NINE dengan harga Rp135 per saham, menghasilkan nilai transaksi sebesar Rp2,7 miliar.
Kepemilikan mereka turun dari 304,5 juta lembar saham (14,12%) menjadi 284,5 juta saham (13,19%).
Transaksi berlanjut pada 6 Mei 2025, di mana 28 juta saham kembali dijual dengan harga Rp121 per saham. Nilai divestasi tercatat Rp3,38 miliar, dan kepemilikan menurun ke level 256,5 juta saham (11,90%).
Selanjutnya, pada periode 7 hingga 9 Mei 2025, sebanyak 9,99 juta saham dijual di harga Rp116 per saham, menghasilkan nilai penjualan sebesar Rp1,159 miliar. Kepemilikan saham pun berkurang menjadi 245,5 juta lembar (11,43%).
Kemudian, pada 14 Mei 2025, dilakukan penjualan sebesar 4,6 juta saham di harga Rp113 per saham, senilai Rp520,88 juta, dan kepemilikan turun menjadi 241,9 juta saham (11,22%).
Pada 15 hingga 16 Mei 2025, Advance Opportunities menjual 22,7 juta saham dengan harga Rp104 per saham, setara Rp2,36 miliar, menurunkan kepemilikan mereka menjadi 219,2 juta lembar (10,17%).
Pada 19 Mei 2025, sebanyak 10 juta saham dilepas di harga Rp100 per saham, senilai Rp1 miliar, sehingga porsi kepemilikan kembali menyusut ke 209,2 juta saham (9,70%).
Terakhir, pada 11 dan 12 Juni 2025, dilakukan penjualan 15 juta saham di harga Rp83 per saham, dengan nilai transaksi Rp1,245 miliar.
Related News

Tower Bersama (TBIG) Ungkap Aksi Baru

FWCT Sebut Dividen Dibayarkan 18 Juli 2025

Begini Peringkat Obligasi Medco Energi (MEDC) Rp5T

Cek! Jadwal Sebaran Dividen Bank Amar (AMAR) Rp95,47M

Manuver Pengendali NICL Jelang Cum Dividen

Bos BMBL Ungkap Pengendali Divestasi 8 Juta Lembar di FCA