Overbought, IHSG Potensial Orbit Zona Merah

Sejumlah pengunjung tampak melintasi koridor dengan layar menyajikan pergerakan IHSG. FOTO - ISTIMEWA
EmitenNews.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membentuk pola spinning top. Secara teknikal kondisi itu, mengindikasikan ada potensi pembalikan tren. Pergerakan MACD cenderung sideways, dan stochastic RSI berada di area overbought.
Sehingga, sepanjang perdagangan hari ini, Selasa, 22 Oktober 2024, waspadai potensi koreksi wajar dengan level support 7.650, dan resistance level 7.830. Pasar domestik tampak merespons positif transisi kepemimpinan kondusif dari Presiden Jokowi kepada Presiden Prabowo.
Selain itu, sentimen positif ini juga terdorong dari keberlanjutan jabatan beberapa menteri penting. Salah satunya Menteri Keuangan kembali dipangku Sri Mulyani. Sri Mulyani kembali terpilih dengan rekam jejak cukup baik mampu meredakan risiko kekhawatiran pasar.
Selanjutnya, pasar diperkirakan masih minim sentimen baik dari global maupun dalam negeri. Meski demikian, pelaku pasar tetap menantikan rilis beberapa data ekonomi. Data global, Inggris akan merilis data Public Sector Net Borrowing edisi September 2024 dengan perkiraan kembali memburuk dari £-13,73 miliar pada Agustus menjadi £-14,70 miliar September 2024.
Sementara itu, dari domestik pasar menantikan rilis data uang beredar untuk September 2024. Di mana, pada Agustus 2024, uang beredar berada pada level 7,30 persen YoY. Menilik data dan fakta itu, Phintraco Sekuritas merekomendasikan investor untuk merengkuh sejumlah saham berikut.
Yaitu, Medco Energi Internasional (MEDC), Elnusa (ELSA), Astra International (ASII), Saratoga Investama Sedaya (SRTG), TBS Energi Utama (TOBA), dan Adaro Minerals Indonesia (ADMR). (*)
Related News

Pertamina Hadirkan Bahan Bakar Pesawat dari Minyak Jelantah

QRIS Resmi Dapat Digunakan di Jepang

Rayakan HUT RI ke-80, Pelita Air Beri Diskon Hingga Rp808 Ribu

Mekanisme Haji 2025, Ini Peran Pemerintah dan Swasta

Ara Bertekad Jadikan PKP Kementerian Bebas Korupsi

Pasha Ungu Soal Polemik Royalti Musik: Cuma Kurang Sosialisasi