EmitenNews.com– PT Black Diamond Resources, Tbk adalah perusahaan yang bergerak di bidang Pertambangan Batubara melalui Entitas Anak. Hari ini Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham “COAL”. 


Pagi ini COAL resmi tercatat sebagai emiten ke-44 di Bursa Efek Indonesia sepanjang tahun 2022 atau menjadi emiten ke 810 dari seluruh saham perusahaan yang tercatat di BEI dan bertengger di papan pengembangan.


Listing perdana di emiten energi ini langsung disambut aksi beli hingga mengakibatkan harga saham COAL menyentuh level tertinggi atau ARA dengan penguatan 35 persen atau 35 poin ke level Rp135 per saham di dorong oleh volume saham 6,31 juta saham di transaksikan, frekuensi mencapai 1.166 kali dan nilai transaksi Rp880 juta hingga pukul 09:02 WIB.


Perseroan melepas saham ke publik melalui skema penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 1.250.000.000 saham atas nama atau 20 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum. Harga saham perdana yang ditawarkan adalah sebesar Rp100 per saham sehingga Perseroan memperoleh dana hasil Penawaran Umum sebesar Rp125 Miliar.


Seluruh dana hasil Penawaran Umum Perdana Saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan Perseroan untuk, sekitar Rp40 miliar akan disalurkan kepada Entitas Anak yaitu PT Dayak Membangun Pratama (DMP) yang akan digunakan untuk keperluan belanja modal DMP.


Sisanya akan disalurkan kepada DMP dan digunakan untuk modal kerja oleh DMP.


Setelah pelaksanaan Penawaran Umum, komposisi pemegang saham Perseroan berubah menjadi sebesar 42,00% dimiliki oleh Sujaka Lays, 24,00% dimiliki PT Esa Gemilang, Arie Rinaldi 6,00%, PT Alam Tulus Abadi 4,00%, Herry Sen 4,00% dan 20% dimiliki Masyarakat. 


Perseroan menunjuk PT Surya Fajar Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek untuk membantu pelaksanaan Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan.


Selama masa Penawaran Umum yang berlangsung dari tanggal 01, 02 dan 05 September 2022, Perseroan mencatatkan telah mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sekitar 23,58 kali atas saham yang ditawarkan, yang mana penyebaran pembeli saham tersebar pada 35 provinsi di seluruh Indonesia dan 16 negara di dunia. 


Adanya kelebihan permintaan ini merupakan salah satu bentuk kepercayaan investor ritel dan non ritel terhadap kondisi Perseroan serta keyakinan atas potensi pertumbuhan Perseroan dimasa mendatang.


PT Black Diamond Resources Tbk yang didirikan pada tanggal 27 Maret 2017, saat ini memiliki kegiatan usaha pertambangan batubara melalui Entitas Anak yang berproduksi di Kalimantan Tengah dengan luas wilayah IUP sebesar 4.883 ha. Batubara yang dihasilkan oleh Black Diamond adalah batubara dengan kualitas tinggi GAR 5.500, yang memiliki pangsa yang sangat luas untuk ekspor dan domestik.